“Diperiksa sebagai saksi untuk AU (Anas Urbaningrum),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.
Menurutnya, Kusmayadi diperiksa karena dianggap dapat memberikan informasi terkait kasus Anas.
Secara terpisah, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat di Cilacap, Tri Dianto, mengatakan bahwa Kusmayadi alias Yadi adalah pembantu rumah tangga di kediaman Anas di Duren Sawit.
“Pak Yadi, dia yang suka buang-buang sampah di kediaman Anas di Duren Sawit,” kata Tri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.
Tri mendatangi Gedung KPK bersama Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod. Keduanya juga mempertanyakan pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap Yadi.
“Hari ini tukang sampahnya Mas Anas dipanggil sebagai saksi terkait kasus Mas Anas, jadi semakin tidak jelas,” kata Ma’mun.
Dia pun menuding proses hukum di KPK bermuatan politis karena lembaga antikorupsi itu tidak memeriksa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang dikatakan tahu soal penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat 2010. Ketika kongres di Bandung tersebut berlangsung, menurutnya, Ibas bertindak sebagai steering committee.
“Sedangkan yang jelas-jelas orang yang tahu persis tentang kongres Demokrat, sebut saja ketua SC, Mas Ibas sendiri, sampai saat ini belum disentuh KPK dan info yang kami terima sahih,” kata Ma’mun.
Selain memeriksa Yadi, KPK hari ini memanggil saksi lainnya, yakni tiga politikus Partai Demokrat Mirwan Amir, Jhony Allen, dan I Gede Pasek Suardika. Mereka diperiksa karena dianggap mengetahui, melihat, dan mendengar soal perbuatan korupsi yang dituduhkan kepada Anas selaku tersangka. Anas diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.