Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ambil Sampel DNA Anak Salah Satu Terduga Teroris

Kompas.com - 02/01/2014, 17:43 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anak dari Daeng alias Hidayat, salah satu terduga teroris, diambil sample DNA-nya pada Kamis siang di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pengambilan sample DNA digunakan sebagai pembanding dengan enam jenazah para terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan polisi di Ciputat, Selasa (31/12/2013).

"Anaknya tadi diambil DNA," ujar Muzdalifah (55), wanita yang mengaku ibu dari enam terduga teroris, sembari berjalan cepat menuju parkiran mobil RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2014). 

Sebelumnya Muzdalifah sempat mencari-cari keberadaan anak Dayat atau Daeng yang hendak diambil sampel DNA-nya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Setelah menemukan anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun tersebut, ia segera masuk ke dalam ruang forensik. Tidak beberapa lama mereka kembali keluar dari ruangan tersebut.

Terlihat ada lima orang laki-laki, dua orang wanita bercadar, serta dua anak kecil. Mereka terlihat tergesa-gesa dan segera masuk ke dalam mobil Avanza hitam.

Keluarga dari enam terduga teroris menolak proses identifikasi yang kini tengah dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. Mereka berharap, enam jasad tersebut segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Penolakan otopsi dan identifikasi disebabkan karena keluarga telah menerima dan mengetahui penyebab kematian korban. Berdasar syariat Islam, kata Muzdalifah, jenazah harus segera dimakamkan.

Rencananya, enam jenazah akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, setelah serah terima dari kepolisian kepada pihak keluarga. Saat ini, enam jenazah terduga teroris, yaitu Daeng alias Dayat alias Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi, dan Edo alias Amril, masih diidentifikasi di RS Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com