Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Lebih Baik Keluar dari Konvensi Demokrat

Kompas.com - 29/12/2013, 20:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Gun Gun Heryanto menyarankan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan keluar sebagai peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat.

Menurut Gun Gun, Anies merupakan sosok potensial, namun berada pada tempat yang tidak bisa mendongkrak elektabilitasnya.

"Kalau di konvensi tidak bisa berharap banyak. Kalau saya menyarankan keluar. Kalau mau jauh lebih powerful Anies keluar (konvensi)," kata Gun Gun dalam diskusi Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi oleh Laboratorium Psikologi Politik UI di Hotel Morrisey, Jakarta, Minggu (29/12/2013).

Menurut dia, konvensi hingga saat ini tak mampu menjadi daya tarik masyarakat. Dalam survei, elektabilitas tertinggi dari peserta konvensi hanya 7 persen yaitu Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Tokoh-tokoh yang dikonvensikan elektabilitasnya tinggi cuma nol koma sekian. Pak Dahlan yang paling tinggi cuma 7 persen," katanya.

Gun Gun mengatakan, jika keluar dari konvensi, Anies bisa digandeng oleh partai lain.

Sementara itu, pengamat politik yang juga Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk, menilai Anies memiliki gagasan yang baik dan mampu menginspirasi banyak orang.

Dalam hasil survei Laboratorium Psikologi Politik UI, nama Anies berada di posisi tiga besar sebagai lawan kuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jika maju pada Pilpres 2014.

"Anies kuat di gagasan. Anies tidak punya panggung, tapi bisa menginspirasi banyak orang. Itu yang membuat dia muncul di nomor tiga," kata Hamdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com