Ratu Tatu unggul satu suara dari Tubagus Iman Aryadi, kandidat lain Ketua DPD I Partai Golkar Banten. Dari 12 suara, enam di antaranya memilih Tatu, lima memilih Iman, dan satu suara abstain (tidak memilih).
Sebanyak 12 suara berasal dari 8 suara DPD II kabupaten/kota, satu suara organisasi pendiri (SOKSI, MKGR, Kosgoro), satu organisasi sayap (AMPG dan KPPG), satu organisasi bentukan atau yang didirikan partai (Satker Ulama, Himpunan Wanita Karya, Majelis Dakwah Indonesia, AMPI, dan Al Hidayah), serta satu suara DPP Partai Golkar.
Tatu kemungkinan mendapat dukungan dari DPD II Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, organisasi sayap, dan organisasi bentukan Partai Golkar. Sementara Iman memperoleh dukungan dari DPD II Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan organisasi yang mendirikan Partai Golkar.
Secara umum, pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Banten berjalan lancar. Namun, Iman keluar ruang rapat sebelum penghitungan suara selesai.
Saat ditanya, Wali Kota Cilegon itu sempat menceritakan tentang pemilihan wakil organisasi bentukan Golkar yang akan memberikan suara. Sejak awal, empat dari lima organisasi bentukan Golkar memilih Al Hidayah sebagai perwakilan. Satu organisasi bentukan tidak mau memberikan mandat pada Al Hidayah. Akhirnya, organisasi bentukan sepakat memberikan mandat kepada Al Hidayah.
Terpilihnya Tatu sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Banten menunjukkan bahwa dinasti Atut masih kuat. Bahkan, besar kemungkinan kekuasaan kerabat Atut dalam politik semakin kuat mengingat banyaknya anggota keluarga yang mencalonkan diri dalam Pemilu 2014.
”Terpilihnya Tatu menjadi bukti bahwa kemungkinan dinasti ini tetap eksis masih sangat terbuka. Apalagi, pada tahun 2014 sejumlah keluarganya masih akan manggung (menjadi peserta pemilu) dari Partai Golkar dan partai lain,” kata pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto.
Dinasti Atut diperkirakan semakin berkuasa karena mereka menguasai infrastruktur partai. Selain itu, mereka juga menguasai ormas dan organisasi kepemudaan di Banten. Menurut Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang, terpilihnya Tatu akan membuat Golkar di Banten semakin kuat. ”Sekarang sudah rekonsiliasi. Kelompok Ibu Ratu tidak disingkirkan, kelompok lain juga pasti akan dirangkul,” katanya.
Tatu mengatakan, ia akan merangkul semua pihak untuk menghadapi Pemilu 2014. Termasuk kelompok Iman yang dikalahkannya dalam musyawarah daerah luar biasa. ”Golkar Banten itu satu, tidak terpecah belah. Semua pasti saya rangkul, saya tidak ada masalah dengan Pak Iman,” tuturnya. Wakil Bupati Serang itu optimistis akan memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2014.
Meski demikian, proses hukum yang dijalani oleh Atut dan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan), menjadi kunci keberlangsungan dinasti politik Atut. ”Kalau kasus hukumnya bergulir terus, apalagi sampai dimiskinkan, dinasti Atut kemungkinan terganggu,” ujar Gandung. (NTA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.