Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah, Pesaing Tatu Chasanah Pergi Tinggalkan Musdalub

Kompas.com - 27/12/2013, 17:08 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Cilegon, Iman Aryadi, pergi meninggalkan kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, yang menjadi tempat Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Provinsi Banten, Jumat (27/12/2013). Ia pergi saat Musdalub masuk babak penghitungan suara.

Dalam Musdalub itu, Iman maju sebagai kandidat dan bersaing melawan Wakil Bupati Serang Tatu Chasanah yang tak lain adalah adik kandung Gubernur Banten Atut Chosiyah. Hasil Musdalub menyatakan Tatu menang karena unggul satu suara dari Iman.

Saat dikonfirmasi, Iman mengaku meninggalkan ruang Musdalub karena ada satu keperluan mendesak. Ia tak menjelaskan apa yang dimaksud dengan keperluan mendesak itu. Sesaat setelah meninggalkan ruang Musdalub, Iman selalu sibuk dengan telepon selulernya. Tak begitu jelas apa yang dibicarakan, dan dengan siapa ia berbicara.

Dalam beberapa saat, nampak jelas Iman sedang panik. Telepon seluler terus digenggamnya, perbincangan berlanjut dan sangat serius. Tak berselang lama, Iman langsung masuk ke sebuah ruangan di dalam gedung di sebelah tempat Musdalub.

Sebelum berlalu, Iman menyatakan masih yakin menang. "Oh enggak, ini ada keperluan. Masih, Insya Allah masih yakin (menang)," kata Iman.

Berdasarkan penghitungan suara, Tatu memeroleh 6 suara, dan Iman mendapatkan 5 suara. Sementara Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak memberikan suaranya. Musdalub yang berlangsung sekitar 180 menit ini dipimpin oleh Wasekjen DPP Partai Golkar Darul Siska bersama Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Golkar Suparman.

Sebelumnya, posisi itu dijabat oleh almarhum Hikmat Tomet, atau suami Atut Chosiyah. Hikmat Tomet meninggal dunia setelah sakit beberapa waktu lalu. Jumlah suara dalam Musdalub berjumlah 12. Delapan suara berasal dari dari DPD II kabupaten/kota, satu suara dari organisasi pendiri Partai Golkar, satu suara dari organisasi yang didirikan, satu suara organisasi sayap, dan satu suara dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com