"Saya selalu support kalau anak muda maju, lebih segar. Kita tahu sendiri, sekarang ini orang tua tinggal loyonya. Bagaimana pun hebatnya orang tua, yang muda tetap lebih enerjik," ujar tokoh Nahdlatul Ulama Mustofa Bisri atau Gus Mus, di kediamannya di Rembang, Jawa Tengah, Selasa (24/12/2013).
Gus Mus baru saja bertemu dengan peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan. Menurut Gus Mus, Anies pantas menjadi pemimpin yang mewakili generasi muda. "Sekarang harus ada peremajaan. Tidak ada status quo di dunia ini," ucap budayawan yang kerap melontarkan kritik melalui syair dan lukisan ini.
Jika Indonesia tetap mempertahankan generasi tua memimpin bangsa, lanjut Gus Mus, maka hal ini berlawanan dengan kehendak alam. Dia melihat adanya fenomena para pejabat Indonesia yang sudah terlalu nyaman berada di posisinya. "Payahnya kita ini ada yang punya kesukaan kalau sudah duduk di kursi, sulit turun. Jadi sampai mati maunya," sindir Gus Mus.
Pemimpin muda, sebut Gus Mus, akan menjadi andalan karena belum tercemar dengan kebobrokan mental para pejabat selama ini. Dia berharap agar Anies tidak menjadi "fotokopi" dari kebobrokan pejabat, tetapi membawa kesegaran tersendiri.
"Sekarang, kita semua butuh orang yang punya kekuatan, bersikap tegas, dan mengambil keputusan lewat kepentingan rakyat," kata Gus Mus yang memiliki pondok pesantren Roudlatut Thalibin itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.