Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Dubes Jerman, Foke Percaya Diri

Kompas.com - 24/12/2013, 18:37 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menyatakan kesiapannya menjadi duta besar Indonesia untuk Jerman. Pria yang biasa disapa Foke ini bahkan mengatakan, dibandingkan dengan yang lain, dialah yang paling siap mewakili Indonesia di Jerman.

"Kalau dibandingkan dengan yang lain, mungkin ya lebih siap saya. Bisa ngomong Jerman, nanya apa-apa Jerman, kenal budaya Jerman," kata Foke seraya tertawa seusai dilantik sebagai Dubes Jerman di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Saat ini, menurut Foke, dia masih menunggu pengajuan visa untuk stafnya disetujui sebelum berangkat ke Jerman. "Yang belum selesai dari Kedutaan Jerman," ujarnya.

Ketika ditanya mengenai Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman yang sempat mempersoalkan pencalonan dirinya sebagai dubes, Foke mengatakan, para pelajar itu belum mengenal dia lebih jauh. "Enggak kenal, enggak sayang gitu ya. Anda kan juga enggak kenal, bisa punya pendapat yang keliru kalau enggak kenal," ucap Foke.

Dia juga mengatakan, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebagai dubes Jerman nantinya. Salah satunya, menurut Foke, mengenai misi Indonesia menuju komunitas ASEAN. Saat ini, Jerman memandang Indonesia sebagai salah satu negara yang cukup terdepan di Asia Tenggara.

"Kita tahu Jerman itu punya kedudukan yang leading di EU (European Union), dan mereka juga menganggap Indonesia kira-kira benar, tepat, Indonesia ini leading di ASEAN. Jadi kalau kita lihat dalam konteks ASEAN itu, banyak sekali pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan, terutama dalam rangka menuju komunitas ASEAN," tuturnya.

Selain itu, lanjut Foke, PR lainnya adalah mempererat hubungan bilateral Indonesia-Jerman yang berkaitan dengan Deklarasi Jakarta. Hubungan bilateral kedua negara kemungkinan akan menghadapi tantangan, mengingat tahun depan akan terjadi penggantian pemerintahan.

"Kembali sedikit lebih mudah untuk melanjutkan, tetapi tantangan kedua negara tentu tidak sederhana. (Secara) politis, kita akan menghadapi pemilu juga, dan pemerintahan akan baru mulai tahun 2014. Nanti ini semua saya kira menjadi aspek-aspek pekerjaan rumah kedua negara," katanya.

Foke juga menyebut sejumlah rencana investasi Jerman di Indonesia yang perlu diperhatikan dan didukung.

"Sebentar lagi akan diharapkan ada investasi yang cukup besar, yaitu Volkswagen, pabrik mobil Jerman, akan masuk di Indonesia di Jawa Timur, itu investasi cukup besar, dan kedua adalah industri dasar seperti petrokimia, Ferostal akan investasi di Irian. Ini perlu diberi perhatian dan diberi dukungan untuk realisasinya," ungkap Foke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com