Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tangkap 7 Pelaku Penembak Personel Polisi

Kompas.com - 16/12/2013, 13:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya telah menangkap tujuh orang yang menjadi tersangka dalam aksi teror penembakan anggota kepolisian. Ketujuh orang itu tengah diperiksa intensif oleh Mabes Polri.

Dalam rapat kerja bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Sutarman mengungkapkan, ketujuh orang yang ditangkap itu adalah Iqbal, Liong, Asep, Budi Alamsyah, Arif Widagdo, Suyono, dan Cahyo. Pemeriksaan terus dikembangkan untuk mengungkap pelaku lainnya.

"Dari hasil pemeriksaan tersangka tersebut, pengembangan penyidikan next diupayakan pada penangkapan tersangka lain yang sudah dimasukkan dalam DPO (daftar pencarian orang)," kata Sutarman, Senin (16/12/2013), di Gedung DPR, Jakarta.

Berdasarkan penyelidikan terakhir, kata Sutarman, ada sebuah sepeda motor yang digunakan oleh pelaku penembakan atas nama Topan. Sepeda motor itu dibeli Topan atas pesanan pelaku yang belum tertangkap, yakni Nurul Haq dan Hendi. Ketiganya kini masuk dalam DPO Mabes Polri karena diduga kuat sebagai pelaku yang mengeksekusi penembakan terhadap personel Polri.

"Nurul Haq dan Hendi ini yang langsung menembak anggota Polri beberapa saat lalu," ujarnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja itu Sutarman juga menyampaikan bahwa Polri telah menangkap seseorang berinisial RR atau A yang diduga terlibat dalam aksi teror peledakan di Wihara Ekayana, Jakarta Barat, pada Agustus 2013 lalu. Penangkapan RR dilakukan pada akhir pekan lalu. Dari penangkapan tersebut, Polri berhasil menyita barang bukti berupa 28 pucuk senjata pabrikan maupun rakitan, 18 air soft gun, serta 3.000 butir amunisi. Pemeriksaan intensif terus dilakukan Polri untuk mengungkap semua pelaku dari dua aksi teror tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com