Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pasien, Menunggu Lima Jam yang Sia-sia

Kompas.com - 28/11/2013, 08:13 WIB
KOMPAS.com - Suganda (60) berjalan tertatih-tatih di lorong Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat. Wajahnya memerah. Napasnya tersengal-sengal. Kadang-kadang, langkahnya terhenti di tengah jalan.

Saya mau periksa penyakit jantung, tetapi disuruh pulang lagi. Katanya, dokternya sedang demo, padahal kondisi sudah payah gini,” ujarnya.

Rabu (27/11) pagi itu, Suganda dan puluhan pasien RSUD Tarakan harus menerima kenyataan pahit. Sejumlah poliklinik di rumah sakit itu tutup karena sebagian dokter RSUD Tarakan melakukan aksi demo solidaritas atas kasus yang menimpa tiga dokter spesialis kandungan di Manado, Sulawesi Utara.

Padahal, banyak pasien yang sudah antre sejak fajar belum menyingsing. Suganda, misalnya, berangkat dari rumahnya di Kelurahan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, pukul 03.30. Dia naik sepeda motor bersama sang istri, Entin (58). ”Sampai di sini pukul 04.00, suasana sudah ramai karena banyak yang antre sejak pukul 03.00,” kata pasien peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS) itu.

Pagi itu Suganda mendapat nomor antrean 259. Nomor itu termasuk urutan akhir karena Rabu itu RSUD Tarakan hanya membagi 300 nomor antrean untuk pasien KJS, biasanya ada 550 nomor antrean yang dibagikan. Ironisnya, setelah lima jam lebih menunggu, Suganda justru diminta pulang karena tidak ada dokter yang bisa melayani.

Sekitar pukul 09.00, petugas RSUD Tarakan mengumumkan sejumlah poliklinik terpaksa ditutup karena ketiadaan dokter. Beberapa poliklinik yang ditutup adalah poliklinik bedah umum, penyakit dalam, ortopedi, serta poliklinik penyakit kulit dan kelamin.

Sejumlah pasien protes karena kecewa. ”Kecewa banget rasanya. Kalau memang enggak buka, kenapa dari kemarin enggak diumumkan?” kata Suganda sambil dituntun sang istri meninggalkan rumah sakit.

Kekecewaan juga dirasakan Tomi Saputra (61), warga Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Meskipun sudah mengantre sejak pukul 06.00, ia tidak kebagian nomor urut untuk peserta KJS.

Padahal, pria yang akan menjalani pemeriksaan untuk pengambilan pen di kaki kanannya itu sudah bersusah payah sampai ke RSUD Tarakan. ”Saya naik sepeda motor dari rumah pukul 04.30, baru sampai pukul 06.00. Motor harus melaju pelan karena kaki kanan saya enggak bisa ditekuk dan bawa kruk.”

Kepala Bagian Pemasaran dan Informasi RSUD Tarakan Sugiyanto mengatakan, dari 13 poliklinik di rumah sakit itu, sebagian besar poliklinik tetap buka. Namun, jumlah dokter yang melayani di poliklinik berkurang. ”Biasanya ada tiga sampai empat dokter di tiap poliklinik, tetapi hari ini ada beberapa poliklinik yang dilayani satu dokter,” ujarnya.

Tidak melayani

Kondisi memprihatinkan juga ditemui di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur. RSUD ini memasang selembar kertas di sejumlah dinding. ”Dokter RSUD Budhi Asih Tidak Melakukan Pelayanan Rawat Jalan, Kecuali Kasus Gawat Darurat”.

”Kalau ibu mau berobat, datang saja lagi besok. Dokternya lagi aksi solidaritas,” kata Solihin, petugas keamanan di rumah sakit itu, memberikan penjelasan kepada pasien.

Bahkan di salah satu pojok ruangan pendaftaran rawat inap RSUD Budhi Asih, duduk seorang ibu yang hamil tua. Erika (29) mengaku menunggu loket pendaftaran rawat inap dibuka pukul 14.00. Ketika itu jam masih menunjukkan pukul 12.00.

”Daripada saya balik ke rumah lagi, mending saya duduk di sini saja. Hamilnya sudah besar dan siap lahir,” kata Erika.

Ia mengaku, semestinya dia menjalani persalinan hari Rabu itu sesuai yang direncanakan dokter di RSUD Budhi Asih sepekan lalu. Namun, karena semua dokter demo, persalinan Erika diundur menjadi Kamis.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com