Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tandai PDI-P dan Demokrat sebagai Pesaing Terberat

Kompas.com - 22/11/2013, 17:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar terus mengamati dua partai yang dianggap sebagai pesaing terberat di Pemilihan Umum 2014. Kedua partai itu adalah PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menjelaskan, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat sangat diperhitungkan karena keduanya merupakan partai yang pernah memenangkan pemilihan umum. Partai lainnya, dianggap Akbar hanya partai kelas menengah yang terus berusaha maju menjadi partai besar.

"12 partai yang ikut pemilu, tiga di antaranya adalah partai besar, PDI-P, partai kita (Golkar), dan Demokrat," kata Akbar, dalam Rapimnas V Partai Golkar, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Menurut Akbar, saat ini PDI Perjuangan berada di posisi yang sangat penting untuk diperhitungkan. Sementara itu, Partai Demokrat, ia yakin para elite partai tersebut akan berusaha keras menaikkan elektabilitas yang merosot demi untuk mendulang suara maksimal di tahun depan.

Atas pengamatan itu, ia meminta semua mesin Partai Golkar memperkuat konsolidasi demi merebut kembali kemenangan yang pernah dimiliki oleh Golkar. Apa yang dikatakan Akbar, adalah arahan resmi hasil rapat Dewan Pertimbangan Golkar.

"Kami yakin mereka all out untuk meraih kemenangan, belum lagi partai yang berusaha menjadi tiga besar, dan berambisi melewati (presidential) threshold," ujarnya.

Sebelumnya, Akbar juga meminta Golkar fokus pada pemenangan pileg. Raihan suara yang besar dalam pileg akan membuat Golkar lebih leluasa menghadapi pemilihan presiden. Akbar juga menegaskan bahwa keputusan Golkar mengusung Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden sudah mutlak. Kalaupun ada evaluasi, sifatnya hanya mengevaluasi strategi untuk mendongkrak elektabilitas Ical bila faktanya nanti tetap ada di posisi stagnan.

"Ada baiknya kita bertemu kembali secara nasional, DPD tingkat I untuk dipertimbangkan ketemu, menyongsong pilpres dan hal-hal yang perlu kita evaluasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com