Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kericuhan di Gedung MK

Kompas.com - 14/11/2013, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi sejumlah ruangan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, benar-benar berantakan seusai diamuk sekelompok orang dalam sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Kepala Daerah Maluku, Kamis (14/11/2013).

Sidang ini merupakan putusan atas pilkada ulang yang sebelumnya diperintahkan MK kepada KPU Maluku. Beberapa properti milik MK terlihat rusak, kursi berserakan, dan tiga layar LCD di lantai dua, di luar sidang pleno, tergeletak di lantai.

Adapun pihak yang beperkara atau pemohon dalam PHPU Maluku tersebut berjumlah empat orang. Mereka adalah pasangan nomor urut satu Abdullah Tuasikal - Hendrik Lewerissa, pasangan nomor dua Jacobus - F Puttilehalat, pasangan William B Noya - Adam Latuconsina, dan pasangan nomor urut empat Herman Adrian Koedoeboen - Daud Sangadji.

Keributan bermula ketika majelis hakim menolak permohonan pasangan nomor urut empat Herman Adrian Koedoeboen - Daud Sangadji. Massa yang tidak menerima putusan tersebut kemudian berteriak-teriak di luar ruangan sidang pleno di lantai dua.

Tak terkendali

Saat itu sidang masih terus berlangsung dan berlanjut untuk putusan permohonan Abdullah Tuasikal - Hendrik Lewerissa. Saat hakim Anwat Usman membacakan pertimbangan hakim, keadaan menjadi tidak terkendali.

Pendukung yang berada di luar dan menonton persidangan melalui layar LCD mengamuk. Mereka melempar aneka properti yang ada di dekat mereka ke ruang sidang.

Beberapa orang menerobos masuk ke ruang sidang pleno. Situasi di ruang sidang kacau. Orang berteriak-teriak. Aneka benda melayang. Majelis hakim lantas memutuskan untuk menunda dan meninggalkan ruangan sidang.

Massa semakin beringas. Beberapa dari mereka terlihat berdiri di atas meja sambil mengangkat tangan dan berteriak-teriak. Bahkan ada yang berusaha melempar hakim yang telah beranjak pergi.

Massa yang tidak terkontrol kemudian mengubrak-abrik ruang sidang pleno. Mereka membalikkan kursi dan merusak sejumlah properti di ruang sidang.

Puluhan aparat kepolisian masuk ke dalam ruang sidang. Polisi mengamankan pelaku pelemparan dan mereka yang diduga sebagai provokator keributan.

Kegiatan di MK terhenti. Kemudian polisi memasang garis polisi berwarna kuning. (ERI KOMAR SINAGA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

Nasional
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumatera Barat Kembali Bertambah, Kini 44 Orang

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena 'Mark Up' Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Duga Negara Rugi Rp 30,2 M Karena "Mark Up" Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com