Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jelajah Kuliner Kompas" Raih Penghargaan Internasional

Kompas.com - 14/11/2013, 08:21 WIB
Budiman Tanuredjo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Jelajah Kuliner Nusantara - sebuah pendekatan liputan jurnalistik mendalam Kompas untuk mengenal Indonesia melalui kuliner - meraih penghargaan internasional dalam Asian Digital Media Award 2013 di Kuala Lumpur, Rabu (14/11) malam.

Liputan ekspedisi kuliner berdurasi setahun itu meraih emas untuk katagori penerbitan melalui tablet. Penghargaan diterima Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo dari Ketua Komite Asia Pasifik WAN-IFRA Pichai Chuensuksawadi.

Untuk katagori tablet terdapat dua penerima emas yakni Kompas melalui Jelajah Kuliner dan Singapore Press Holding.

Penghargaan internasional untuk liputan mendalam bercorak ekspedisi telah beberapa kali diraih Kompas dalam Asian Digital Media Award.

Ekspedisi Musi (2010) meraih perak untuk katagori cross media coverage, Ekspedisi Citarum (2011) meraih emas untuk katagori cross media coverage, Ekspedisi Cincin Api (2012) meraih emas dan perak sekaligus untuk katagori cross media coverage dan tablet.

Sedang untuk katagori cross media 2013 emas dimenangkan oleh Seven West Media dengan proyek Syria's Refugee Crisis.

Perkembangan media digital di kawasan Asia Pasifik menarik dalam Asian Digital Media Award 2013. Selain dominasi Singapore Press Holding yang dalam tahun 2013 meraih sepuluh penghargaaan, Kantor berita Yonhap News Agency juga meraih penghargaan untuk katagori online infografis dan Thanh Nien Newspaper untuk katagori mobile.

Untuk Indonesia, Kompas menjadi satu-satunya media yang meraih penghargaan emas dalam ajang tersebut.

Keberhasilan Jelajah Kuliner Nusantara meraih penghargaan internasional adalah berkat kerja sama antara tim redaksi yang mempersiapkan konten, tim desain multimedia untuk menyalurkan konten melalui tablet seperti iPad, serta tim teknologi informasi serta juga tim komunikasi pemasaran.

Di era multimedia, karya jurnalistik merupakan hasil kerja sama semua unit dalam industri media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com