Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvensi Rakyat adalah Sumbangan Demokrasi di Indonesia

Kompas.com - 10/11/2013, 16:54 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konvensi Rakyat Calon Presiden 2014 merupakan sumbangan kecil perkembangan demokrasi di Indonesia. Konvensi rakyat memang diwakafkan untuk mencari kader terbaik bangsa agar mampu membawa NKRI bangkit dari keterpurukan.

Menurut Natan Setiabudi anggota komite Konvensi yang juga mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konvensi Rakyat ini bisa menjadi sebuah parameter atau ukuran dalam pemilu sebelumnya. "Seperti pada tahun 2009 kita mengatakan bahwa election kalau tidak didahului selection tidak akan bermutu," ujar Natan saat peluncuran Konvensi Rakyat di Gedong Joang 45 Menteng Raya No.31, Minggu (10/11/2013).

Adapun konvensi rakyat nantinya terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia. Peserta bisa mengajukan dirinya sendiri atau diajukan oleh partai politik, komunitas, maupun organisasi kemasyarakatan.

Peserta mengikuti tahapan konvensi yang terdiri dari seleksi administratif dan debat publik. Peserta yang lolos seleksi akhir harus bersedia mengikuti debat calon presiden konvensi rakyat yang dipandu oleh komite konvensi. Penilaian dan penyusunan ranking kandidat berdasarkan survei suara yang masuk dari masyarakat.

Tahapan seleksi berlangsung pada 10 November-10 Desember 2013. Pada tahap ini tidak ada batasan mengenai jumlah pendaftar. Selanjutnya, Komite Konvensi akan memilih enam peserta yang lolos seleksi akhir untuk mengikuti debat publik yang diselenggarakan 15 Desember 2013 hingga 31 Januari 2014.

Debat Publik akan diselenggarakan sebanyak enam kali yaitu di Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Jakarta. Peserta konvensi rakyat yang ada di peringkat teratas akan diumumkan dan diusulkan dengan partai politik untuk mendapatkan dukungan suara sesuai persyaratan minimal perolehan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com