Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heli MI-17 Jatuh, Semua Alutsista TNI Harus Dievaluasi

Kompas.com - 10/11/2013, 14:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) TB Hasanudin mengimbau agar TNI melakukan evaluasi pada seluruh alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Hal ini dikatakan Hasanudin setelah adanya kecelakaan helikopter MI-17 yang jatuh di Kalimantan Utara. Hasanudin mengatakan, peristiwa jatuhnya helikopter MI-17 yang menewaskan belasan orang sangat membawa duka.

Secara pribadi ia menduga helikopter buatan Rusia tersebut jatuh bukan karena kesalahan manusia, melainkan kesalahan alat. "Kecelakaan ini menimbulkan banyak pertanyaan karena diperkirakan helikopter ini jatuh karena kesalahan alat," kata Hasanudin, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (10/11/2013) siang.

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, helikopter MI-17 merupakan helikopter canggih dan multiguna. Selain dapat digunakan sebagai alat penyerbu, helikopter ini juga dapat menjadi alat pengangkut untuk berbagai kebutuhan TNI.

Dalam catatannya, helikopter tersebut relatif masih baru karena dibeli TNI Angkatan Darat sejak 2011 dalam program minimal essensial force (MEF). Atas dasar itu, Hasanudin meminta TNI segera melakukan evaluasi menyeluruh pada semua alutsista dalam program MEF.

Hasanudin melanjutkan, evaluasi dapat difokuskan pada ketersediaan suku cadang, perawatan, dan transfer of technology (TOT) yang harus dipastikan sesuai dengan perjanjian dalam pembelian.

Tidak hanya untuk TNI AD, permintaan ini juga ia tujukan untuk TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut agar tak ada prajurit yang kembali menjadi korban dan sistem pertahanan Indonesia tetap didukung alutsista yang canggih serta terawat.

"Kalau sistem pengadaan suku cadang dan sistem pemeliharaannya tidak mendapatkan perhatian serius, tidak mustahil semua alutsista modern ini lambat laun akan menjadi barang yang tak ada manfaatnya, yang membahayakan prajurit dan tak memiliki daya tangkal lagi dalam sistem pertahanan kita," tandasnya.

Seperti diberitakan, helikopter MI-17 jatuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11/2013). Helikopter itu memuat 19 orang penumpang yang terdiri dari 12 warga sipil dan 7 anggota TNI. Informasi terakhir, lima anggota TNI dan delapan warga sipil dinyatakan meninggal dunia, sedangkan dua anggota TNI dan empat warga sipil dikabarkan selamat dan telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat karena menderita luka berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celcius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com