Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet JK-Mahfud Diyakini Mampu Ubah Peta Politik

Kompas.com - 02/11/2013, 11:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Mercubuana, Heri Budianto, mengatakan, duet Jusuf Kalla (JK) dan Mahfud MD akan sangat kuat untuk bersaing di pemilihan umum presiden (pilpres) pada 2014. Duet tersebut ia yakini mampu mengubah peta politik di tahun depan.

"Konstelasi di pilpres bisa berubah kalau duet itu diwujudkan," kata Heri, saat dihubungi, Sabtu (2/11/2013).

Heri menuturkan, jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil membangun koalisi untuk mengusung JK-Mahfud di pilpres, maka duet tersebut mampu mengungguli pasangan capres lainnya, seperti Prabowo Subianto atau Aburizal Bakrie. Bahkan lebih jauh, Heri yakin duet JK-Mahfud mampu menandingi capres dari PDI Perjuangan jika partai berlambang banteng bermoncong putih itu tidak mengusung Joko Widodo dan malah mengusung ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

"Kalau Mega maju dari PDI-P dan Jokowi dijadikan cawapres, duet JK-Mahfud bisa menang. Soalnya kan publik maunya Jokowi yang capres, bukan cawapres," ujarnya.

Sebelumnya, Heri mengatakan bahwa PKB bisa untung besar jika berhasil mengusung JK-Mahfud sebagai pasangan calon presiden di 2014. Keuntungan itu akan lebih terasa jika deklarasinya dilakukan sebelum bergulirnya pemilihan umum legislatif (pileg). Menurut Heri, kedua tokoh tersebut sudah dikenal.

Persepsi masyarakat juga dianggapnya cukup berpihak karena JK dan Mahfud sukses menjalankan tugas dengan baik dalam jabatan masing-masing. Dengan begitu, Heri melanjutkan, perolehan suara PKB di pileg akan meningkat. Hal ini juga akan ikut menaikkan harga jual PKB dalam berkoalisi.

Nama JK diusulkan menjadi calon presiden PKB di tahun depan oleh mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah PKB. JK dinilai memiliki karakter ketokohan, elektabilitas yang tinggi, dan berpengalaman.

Saat ini ada tiga nama terkait wacana calon presiden PKB. Sebelum JK, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, dan pedangdut Rhoma Irama telah lebih dulu dikaitkan dengan kabar tersebut. Mahfud menolak Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat karena memilih PKB sebagai rumah besarnya, sedangkan Rhoma berkali-kali menyatakan diri sebagai orang yang akan diusung sebagai calon presiden PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com