"Tidak ada (ambisi mencalonkan diri). Tidak ada," tekan Akbar di Jakarta, Jumat (18/10/2013) malam. Dia pun mengatakan menghormati sistem perekrutan calon presiden yang diputuskan Partai Golkar, baik melalui konvensi maupun forum rapat pimpinan nasional.
Kendati enggan menyebut keputusan pencalonan Ical sudah final, Akbar mengatakan tetap mendukung Ical sebagai calon presiden sembari mencermati angka keterpilihan Ical. "Tidak ada rencana, tidak ada niat mengganti calon presiden kami," ucapnya.
Seperti diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Zainal Bintang mengatakan ada tiga tokoh yang kini sedang "bertarung". Mereka, sebut dia, adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Akbar Tandjung.
Ketiganya, kata Zainal, sedang berebut menjadikan Partai Golkar sebagai kendaraan politik untuk Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, mereka bertiga juga menyadari bakal kesulitan mencalonkan diri menjadi presiden karena berasal dari luar Jawa.
Karenanya, menurut Zainal, mereka bertiga mengincar kursi calon wakil presiden. Perebutan "dukungan partai" tersebut, ujar dia, diperkirakan dapat meledak di Rapat Pimpinan Nasional IV yang dijadwalkan berlangsung pada November 2013.
Menurut Zainal, Akbar juga ingin menjadi cawapres karena sebagai mantan Ketua Umum Partai Golkar, dia belum pernah mendapat jabatan tersebut. Padahal, Akbar telah berjuang memimpin partai tersebut melewati era reformasi, fase berat untuk Partai Golkar yang berstigma sebagai "Partai Orde Baru".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.