Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil Mochtar Bantah Cuci Uang

Kompas.com - 09/10/2013, 16:43 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif, Akil Mochtar, membantah telah melakukan pencucian uang melalui badan usaha berbentuk commanditaire vennootschap (CV) berinisial RS yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa yang berlokasi di Pontianak, Kalimantan Barat.

Pengacara Akil, Tamsil Sjoekoer, mengatakan, dana yang mengalir ke rekening perusahaan tersebut murni hasil usaha Akil dan istrinya, Ratu Rita, di Pontianak.

“Ya menurut keterangan yang disampaikan ke saya, itu kan usaha istrinya, di Pontianak. Di samping yang sudah saya jelaskan juga, berdasarkan keterangan Ibu Akil sendiri di bidang perkebunan, ada bergerak di bidang jasa, jadi banyak bidangnya,” kata Tamsil saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/10/2013).

Akil ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap terkait sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) Lebak, Banten, dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Dia diduga menerima suap dengan barang bukti berupa uang senilai Rp 3 miliar terkait Gunung Mas, dan Rp 1 miliar terkait Lebak.

Menurut Tamsil, sejauh ini kliennya tidak disangka tindak pidana pencucian uang. Pemeriksaan yang dilakukan KPK pun belum masuk materi kasus.

“Yang jelas kan sampai saat ini Pak Akil baru diperiksa satu kali, dan itu pertanyaannya pun masih bersifat umum. Sementara yang dituduhkan kan baru sangkaan yang pertama, jadi Pak Akil belum diperiksa tentang hal-hal yang lain, tapi sangkaannya masih satu itu,” ujarnya.

Selain membantah cuci uang, Akil membantah telah menerima suap terkait pengurusan sengketa pilkada di dua daerah tersebut. Menurut Tamsil, kliennya tidak pernah tertangkap tangan menerima suap. Tamsil mengatakan bahwa ketika itu Akil hanya menyaksikan penggeledahan oleh petugas KPK terhadap para tamunya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Chairun Nisa dan seorang pria yang tidak dikenalnya.

“Yang jelas kan mungkin sejak awal ketangkap, Pak Akil sudah membantah secara tegas, dari Pak Akil sendiri sudah membantah tidak kenal, apalagi tertangkap tangan,” ujarnya.

Tamsil membenarkan bahwa KPK telah menyita tiga mobil mewah Akil, yakni Mercedes-Benz S 350 bernomor polisi B 1176 SAI, Toyota Crown Athlete bernopol B 1614 SCZ, dan Audi Q5 bernopol B 234 KIL.

Saat ditanya apakah benar Mercedes yang disita itu diatasnamakan sopirnya, Daryono, Tamsil tidak membantahnya.

“Itu yang saya baca, iya,” ujarnya.

Menurut Tamsil, ketiga mobil ini merupakan perolehan sendiri kliennya.

Diberitakan sebelumnya, KPK menemukan rekening perusahaan, yang diduga menjadi tempat Akil menyamarkan asal usul perolehan dana tersebut, yang besarnya mencapai Rp 100 miliar. KPK pun bakal menjerat Akil dengan tindak pidana pencucian uang, selain dengan pasal-pasal tindak pidana korupsi yang telah disangkakan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com