Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Disindir Basuki, Staf Khusus "Berkicau" di Twitter

Kompas.com - 29/09/2013, 09:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Umar Syadat Hasibuan pasang badan membela atasannya, Gamawan Fauzi, terkait sindiran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyatakan Gamawan harus belajar lagi konstitusi.

Dalam kicauan di akun Twitternya @Umar_Hasibuan, Umar menegaskan bahwa Gamawan tidak pernah menyalahkan penempatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli.

"Saya bela mendagri krn statement mendagri di plintir.Terus lu pd marah? Dan bela Ahok tanpa lht subtansi mslh," ujarnya dalam kicauan yang ditulis, Sabtu (28/9/2013).

Menurut Umar, Gamawan menyatakan tidak ada yang salah dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena tidak ada aturan yang dilanggar terkait penempatan Lurah yang merupakan jabatan karier, diseleksi dan bukan dipilih. Sama sekali Gamawan tidak menyerang Jokowi ataupun Basuki.

DEYTRI ROBEKKA ARITONANG Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi


Namun, menurut Umar, Gamawan menyarankan agar penempatan pejabat karier harus kepada orang dan jabatan yang tepat, sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah.

Selain itu, dia menyayangkan pihak-pihak yang menyudutkan Gamawan. Menurutnya, walaupun Gamawan benar, tetap saja Gamawan menjadi salah karena berhadapan dengan Jokowi-Basuki.

"Apapun yg keluar dr mulut Ahok dan Jokowi sdh pasti benar semua menurut kalian.Jadi tak ada guna lagi berdebat dan diskusi," jelasnya.

"Pdhl yg dismpikan Mendagri tak ada yg salahkan Jokohok.Tp krn kalian sdh anggap mendagri salah, Apapun yg benar di spikan mendagri ttp salah,"

"Saya bela mendagri krn statemen mendagri benar krn sesuai dgn UU Otda.Lbh baik,baca dulu UU Otda baru bicara," tambahnya kemudian.

Nama Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli mencuat ke publik karena polemik terkait dirinya. Hal itu karena dia sering didemo oleh sebagian warga, yang mengklaim sebagai warga Lenteng Agung,  yang menolak dipimpin oleh Susan.

Warga Lenteng Agung yang mayoritas Muslim tidak rela dipimpin Susan yang beragama Kristen.

Gamawan pun akhirnya menyarankan agar jabatan Susan dievaluasi karena demonstrasi yang sering diterimanya dapat mengganggu kinerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com