Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Belum Eksekusi 6 Terpidana Mati

Kompas.com - 20/09/2013, 22:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Agung (Kejagung) mengaku masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk mengeksekusi enam terpidana mati tahun 2013 ini. Namun, melakukan hal tersebut bukan perkara mudah.

Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejagung Mahfud Manan mengatakan, hambatan terbesar untuk mengeksekusi para terpidana mati tersebut lantaran Kejagung masih menunggu apakah para terpidana akan melakukan upaya hukum kembali.

"Ini masih mumet lagi. Siapa orang yang rela mati toh? Dia punya hak asasi untuk mengajukan PK atau grasi," kata Mahfud di Kejagung, Jumat (20/9/2013).

Kejagung, katanya, telah berupaya menawarkan kepada para terpidana mati apakah akan mengajukan upaya hukum lain atau tidak. Semua itu, dikatakan Mahfud, guna memenuhi hak para terpidana mati.

Sebelumnya, Kejagung menargetkan akan mengeksekusi 10 terpidana mati. Namun dari target tersebut, baru empat terpidana mati yang telah dieksekusi. Mereka adalah Ibrahim, Jurit, Suryadi Swabuana, dan Adami Wilson.

Enam terpidana mati lainnya masih dirahasiakan. Kejagung mengeksekusi Adami Wilson pada pertengahan Maret 2013 lalu. Ia divonis mati atas kasus kepemilikan narkoba.

Adapun ketiga orang lainnya baru dieksekusi pada Mei 2013. Ibrahim dan Jurit divonis mati atas kasus pembunuhan berencana terhadap Soleh pada tahun 1997. Sementara itu, Suryadi divonis mati atas kasus pembunuhan dan pencurian di Palembang.

Untuk diketahui, pada tahun 2012 lalu, tercatat setidaknya terdapat 133 terpidana mati di Kejagung yang belum dieksekusi. Sebanyak 71 orang terkait dengan kasus psikotropika, dua orang terkait dengan kasus terorisme, dan 60 orang lainnya terlibat dalam kasus pembunuhan.

Kejagung pun telah mengagendakan eksekusi terhadap 10 terpidana mati pada tahun ini dan 10 terpidana mati pada tahun 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com