Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Serahkan Rekaman CCTV Penembakan ke Polisi

Kompas.com - 11/09/2013, 19:15 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyerahkan rekaman dari beberapa closed circuit television (CCTV) yang terpasang di sekitar Gedung KPK kepada kepolisian. CCTV tersebut merekam peristiwa menjelang hingga seusai terjadinya penembakan terhadap anggota Provos Polairud Mabes Polri, Bripka Sukardi.

"Rekaman dari beberapa CCTV sesaat atau sesudah terjadi kejadian sudah diserahkan ke kepolisian," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Rabu pagi tadi, menurut Johan, pihak KPK berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, di antaranya untuk menganalisis rekaman CCTV. Johan juga mengatakan, KPK siap membantu polisi untuk mengungkap pelaku penembakan terhadap Bripka Sukardi tersebut.

"Kami ikut prihatin terhadap peristiwa ini dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam, baik kepada keluarga petugas kepolisian maupun kepada Polri," sambung Johan.

Dia juga meminta masyarakat agar tidak berspekulasi mengaitkan penembakan ini dengan upaya teror terhadap KPK. "Kita tunggu polisi menelusuri. Mungkin ada maksudnya juga, tapi kan kita tidak bisa mengembangkan persepsi-persepsi yang tidak berdasarkan bukti," ujar Johan.

Seperti diketahui, polisi berpakaian Provos Polri, Bripka Sukardi, tewas setelah ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam. 

Menurut keterangan yang dihimpun dari sejumlah saksi mata, korban ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Sukardi ditembak saat sedang mengawal enam truk bermuatan alat konstruksi dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo warna merah bernomor polisi B 6671 TXL.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.20, tepat di depan pintu masuk area parkir sepeda motor KPK. Jenazah Sukardi telah diotopsi di RS Bhayangkara Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, dan rencananya akan dimakamkan pada Rabu (11/9/2013) siang ini, di Pemakaman Kemiri, Sunan Giri, di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com