"Saya hanya menyatakan ada tiga pati Polri yang diklarifikasi soal harta kekayaannya dan mereka sudah menjelaskan tentang harta kekayaannya itu. Tetapi, itu bukan soal rekening gendut," kata Adrianus dalam keterangan yang diberikan kepada wartawan, Selasa (10/9/2013).
Pernyataan Adrianus itu tentu saja bertentangan dengan pernyataan sebelumnya saat dijumpai wartawan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menambahkan, Kompolnas tidak memiliki hak untuk menyimpulkan apakah seorang pati Polri terindikasi memiliki rekening gendut atau tidak.
"Itu bukan tugas Kompolnas (menyampaikannya)," ujarnya.
Sebelumnya, ketika ditemui di Gedung KPK, Adrianus mengatakan, ada tiga calon kapolri yang terindikasi memiliki rekening gendut. Hal itu disampaikannya saat hendak menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggaraan negara (LHKPN) miliknya ke KPK, Senin (9/9/2013).
"Ada tiga nama yang terindikasi (rekening gendut)," katanya di Gedung KPK Jakarta.
Adrianus mengatakan, informasi tersebut dihimpun dari masyarakat dan sudah dilaporkan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto. Nantinya, laporan tersebut juga akan diteruskan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami mewakili publik saja, ada yang menyebutkan ada laporan si bapak ini ada rekening gendut, hal itu kami masukkan ke dalam laporan ke Presiden. Bahwa dia mau bohong, terserah. Kami tidak menginterogasi, tidak juga mencari kesalahan. Kalau berbohong, dia pertanggungjawabkan kepada masyarakat," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.