Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK: Kasus Tak Selesai Lahirkan Impunitas Pelaku Kejahatan

Kompas.com - 02/09/2013, 15:08 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Abdul Haris Semendawai mengatakan, kasus-kasus kejahatan yang tidak terselesaikan oleh penegak hukum bisa menciptakan impunitas (kekebalan hukum) terhadap para pelaku kejahatan. Hai ini disampaikannya dalam sebuah seminar dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-5 LPSK di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (2/9/2013).

"Padahal, keberhasilan proses peradilan pidana sangat bergantung pada alat bukti yang ditemukan. Jadi, peran saksi dan korban dalam proses tersebut menjadi penting," ujarnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddique, anggota DPR-RI dari Fraksi Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila, dan Penasihat Hukum Kedubes AS untuk Indonesia, Terry Kinney.

Menurutnya, banyaknya kasus yang tidak terungkap dan tidak terselesaikan karena saksi dan korban yang takut memberikan kesaksian kepada penegak hukum. Ketakutan tersebut biasanya karena mendapat ancaman dari pihak tertentu.

"Hal inilah yang mendorong pembentukan LSPK yang diatur dalam UU No. 13 tahun 2006." katanya.

Mantan Deputi Direktur Program ELSAM tersebut menjelaskan bahwa ada tiga alasan di balik lahirnya UU Nomor 13 tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Pertama, untuk menyempurnakan proses peradilan pidana di Indonesia yang belum mengatur secara khusus tentang peradilan saksi dan korban. Kedua, UU tersebut dibentuk untuk menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat untuk mengungkap tindak pidana. Terakhir, UU tersebut dibuat untuk memberikan perlindungan saksi dan korban karena sejumlah peristiwa kekerasan fisik yang dialami oleh saksi dan korban yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak bersedia bersaksi atau tidak mau melaporkan suatu perisiwa pidana kepada penegak hukum.

"Jadi, keberadaan LSPK menjadi sangat penting. Tapi, tetap membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Hukum dan HAM, Komnas HAM, Polri, dan juga KPK," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com