Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Kakek, Anies Tak Berani Tolak Tawaran Konvensi

Kompas.com - 31/08/2013, 14:53 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengaku menerima tawaran mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat lantaran ingat perjuangan kakeknya, AR Baswedan, dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia.

Anies bercerita, jika ingin nyaman, lebih baik dirinya tetap melanjutkan kegiatan yang selama ini dilakukan di dunia pendidikan lewat Kampus Paramadina dan Indonesia Mengajar. Tidak ada kontroversi, tidak ada kritik, bahkan cacian hingga hinaan.

"Jalan damai, baik-baik, penuh tepuk tangan dan puji-pujian. Apa yang mau dikritik kirim guru ke seluruh Indonesia? Kalau yang ini (Konvensi) jalan terjal, penuh tantangan, penuh pertarungan," kata Anies dalam pidato di acara Syawalan Alumni HMI-MPO di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).

Anies lalu bercerita ketika dirinya menghadiri upacara Kemerdekaan ke-68 RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus lalu. Ia datang mewakili almarhum kakeknya yang baru menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari negara. Penghargaan itu diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat pengibaran bendera Merah Putih, Anies mengaku berpikir bahwa ia datang mewakili orang yang telah menghibahkan hidupnya untuk mendirikan republik dengan proses yang panjang. Delapan anggota keluarga, kata dia, harus lahir di delapan kota.

"Tapi ketika di ujung tanpa rumah, tanpa mobil, tanpa segalanya. Telepon pun kami numpang tetangga. Itu cerita di Yogyakarta. Orang yang kalau bicara perang, dia (AR Baswedan) jadi bagian dari pendiri republik ini," kata Anies.

Kini, Anies menyebut tengah diberi tantangan untuk mengurus republik, tetapi harus melalui berkompetisi terlebih dulu. Sebelum menerima tawaran itu, ia sadar akan dikecam dan berbagai hal tak menyenangkan lainnya dari banyak pihak. Pasalnya, publik tengah menyorot miring Demokrat.

"Lalu saya katakan mundur, enggak mau, lalu kalau saya ketemu kakek saya, kira-kira saya bilang, 'Mohon maaf, saya enggak berani dengan semua itu'. Enggak bisa! Insya Allah saya jalani. Bagian mereka (pejuang kemerdekaan) menaikkan bendera itu. Bagian kita memastikan lebih tinggi dan berkibar lebih baik," kata Anies disambut riuh tepuk tangan alumni HMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com