Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isran Noor: Saya Tak Mengundurkan Diri dari Konvensi!

Kompas.com - 31/08/2013, 07:15 WIB
SANGATTA, KOMPAS.com - Bupati Kutai Timur, Isran Noor, akhirnya batal mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Sempat disebut sebagai kandidat dalam daftar undangan untuk menjadi peserta konvensi, tiba-tiba namanya "raib" dari proses tersebut.

"Saya tidak mengundurkan diri dari bursa peserta konvensi. Saya bahkan menyatakan siap untuk mengikuti semua proses dan ketentuan yang disyaratkan oleh komite dan Partai Demokrat," tegas Isran, saat dihubungi Tribun Kaltim, Jumat (30/8/2013) malam. Meski demikian Isran tak menjawab ketika ditanya mengapa tiba-tiba namanya hilang dari daftar kandidat peserta konvensi itu.

Isran justru bertutur bahwa saat dihubungi sejumlah anggota komite konvensi, dia langsung menyatakan kesiapan. Dia menyebutkan beberapa anggota komite dan Partai Demokrat yang menghubunginya untuk masuk daftar kandidat peserta konvensi adalah Rully Charis, Suadi Marasabessy, Amir Syamsuddin, dan Syariefuddin Hassan.

Sebelumnya diberitakan bahwa empat kandidat yang sempat disebut telah diundang Partai Demokrat, batal mengikuti konvensi. Penolakan ini "menyisakan" 11 nama dalam daftar peserta Konvensi Capres Partai Demokrat.

Tiga di antara calon yang batal ikut konvensi, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, dan Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana, mengundurkan diri. Satu kandidat lain, Bupati Kutai Timur Isran Noor, yang namanya sempat diajukan komite, ternyata di saat terakhir justru tidak diundang mengikuti pra-konvensi.

Adapun satu tokoh lagi, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang sebelumnya masih terus ditunggu mengonfirmasi kesediaannya mengikuti konvensi, akhirnya menolak undangan yang disampaikan sampai tiga kali oleh komite.

(Reza Gunadha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com