Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Moeloek mengatakan, jika akhirnya Jokowi bersedia maju sebagai calon presiden, ia harus mampu menjelaskannya kepada konstituen yang telah memilihnya.
"Jokowi harus bisa menjelaskan ke mereka kalau tujuannya itu adalah untuk membenahi negeri ini. Kalau masih ada wakilnya, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta) yang akan melanjutkan tugasnya. Kalau dia sebagai presiden, masih bisa juga memimpin Jakarta," kata Hamdi, saat dihubungi, Senin (26/8/2013).
Dihubungi terpisah, pengamat politik Lembaga Ilmu Politik Indonesia (LIPI) Indria Samego mengatakan, tak masalah jika Jokowi maju sebagai calon presiden sebelum menuntaskan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Oleh karena itu, rakyat akan mengerti kalau tujuan Jokowi maju sebagai presiden itu adalah murni untuk membenahi Indonesia," kata Indria.
Seperti diberitakan, dalam survei Litbang Kompas, Jokowi kembali menduduki peringkat pertama dengan 32,5 persen. Angka tersebut naik hampir dua kali lipat dari semula 17,7 persen pada Desember 2012 lalu.
Tingkat penolakan responden terhadap Jokowi pun tampak minim dan semakin kecil. Dari seluruh responden, yang secara ekstrem tidak menghendaki dirinya menjadi presiden hanya di bawah 5 persen.
Sebaliknya, saat ini basis dukungan terhadap Jokowi makin luas. Ia makin diminati oleh beragam kalangan, baik dari sisi demografi, sosial ekonomi, maupun latar belakang politik pemilih. Dari sisi demografi, misalnya, dukungan dari kalangan beragam usia, jenis kelamin, ataupun domisili responden Jawa maupun luar Jawa bertumpu kepadanya.
Sosoknya juga populer tidak hanya bagi kalangan ekonomi bawah, tetapi juga kalangan menengah hingga atas. Ia pun diminati oleh beragam latar belakang pemilih partai politik, tidak hanya tersekat pada para simpatisan PDI Perjuangan, partai tempatnya bernaung. Bagi responden pendukungnya, paduan antara karakteristik persona yang dimiliki dan kompetensi yang ditunjukkan Jokowi selama ini menjadi alasan utama mereka menyandarkan pilihan. Ketulusan, kepolosan, dan kesederhanaan yang ditunjukkan Jokowi menjadi modal kepribadian yang memikat publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.