Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 4 Fokus Kerja KPI, Apa Saja?

Kompas.com - 22/08/2013, 13:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2013-2016 akan memfokuskan kerjanya pada empat hal. Pertama, terkait penyiaran pada masa Pemilu 2014.

"Pertama adalah pengawasan dalam penyiaran kampanye Pemilu 2014," ujar Ketua KPI 2013-2016 Judhariksawan pada acara serah terima jabatan KPI 2010-2013 kepada Komisioner KPI 2013-2016 di Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Menurut Judha, pengawasan terhadap penyiaran kampanye Pemilu 2014 menjadi fokus karena pesta demokrasi lima tahunan itu akan terlaksana dalam hitungan bulan. Pengawasan pelaksanaan kampanye, kata dia, memang kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Namun, kampanye yang dilakukan melalui media penyiaran akan menjadi wewenang KPI.

Fokus kedua, KPI akan bekerja sama dengan DPR untuk membahas revisi Undang-Undang Penyiaran. Judha memaparkan, sebagai pengawas lembaga penyiaran, KPI harus ikut berperan dalam memberikan masukan terhadap revisi UU Penyiaran yang sedang digodok oleh Komisi I DPR RI. Revisi UU Penyiaran tersebut ditargetkan selesai sebelum 2014.

"Ketiga, KPI juga akan ikut serta dalam menciptakan era digitalisasi penyiaran," katanya.

Dengan digitalisasi penyiaran, diharapkan teknologi penyiaran di Indonesia bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

Keempat, KPI akan melakukan pengembangan kualitas sumber daya manusia di bidang penyiaran. Pengembangan SDM di bidang penyiaran, menurut Judha, selama ini masih kurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com