Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farhat Abbas Terancam Batal Jadi Cabub Kolaka

Kompas.com - 17/08/2013, 15:04 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA,KOMPAS.com — Niat Farhat Abbas untuk maju sebagai calon Bupati Kolaka periode 2014 hingga 2019 semakin berat, seiring dengan pilihannya untuk maju melalui jalur independen.

Komisioner KPUD Kolaka, Syahlan Launu mengungkapkan sesuai dengan peraturan, pasangan dari jalur independen harus memiliki dukungan KTP sebanyak 18.470. Nah, saat pendaftaran beberapa waktu lalu pasangan ini mengumpulkan 19.599 KTP, atau melampaui ketentuan yang diharuskan 18.470.

Namun dari KTP yang dikumpulkan itu, jumlah itu 5.601 KTP tidak memenuhi syarat. “Makanya, dari jumlah KTP yang tidak memenuhi syarat itu, calon harus mengumpulkan kembali dengan dengan dua kali lipat dari KTP yang error," jelasnya Sabtu (17/8/2013).

Dia menjelaskan, kekurangan KTP itu harus dikumpulkan paling lambat 21 Agustus 2013. Jika tidak mampu, yang bersangkutan gagal maju sebagai kandidat.

Farhat Abbas sendiri bertekat memulai karier politiknya di Kolaka, di mana tempat itu menjadi tanah kelahiran ayahandanya. Namun, tidak semua warga Kolaka mengetahui bahwa Farhat adalah putra asli Kolaka.

“Saya nanti diceritakan baru tahu kalau dia itu lahir di Kolaka,” kata seorang warga, Anto.

Dalam beberapa kali kunjungannya ke Kolaka terkait sosialisasi pencalonan, pengacara yang dikenal dengan ucapan kontroversialnya ini selalu menggotong artis-artis dari ibu kota, seperti Aryawiguna.

Meskipun demikian, bukan berarti Farhat dapat menang dengan mudah di Kolaka. Dia harus bersaing dengan sejumlah pasangan calon yang lebih dulu dikenal masyarakat Kolaka, contohnya Ahmad Safei, mantan sekretaris daerah Kolaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com