Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Gita Wirjawan Ikut Konvensi Demokrat?

Kompas.com - 13/08/2013, 16:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku siap maju sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat. Kesiapan Gita itu sudah disampaikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan tawaran kepadanya perihal konvensi.

Apa alasan yang membuat Gita siap maju sebagai salah satu kandidat capres? "Ini bukan siapa yang menang nanti. Tapi konvensi ini tentang bagaimana memberikan semangat demokrasi. Konvensi ini harus membuahkan sosok pemimpin yang bisa membanggakan kita semua dan anak cucu kita nanti," ujar Gita saat dijumpai Kompas.com di studio Kompas TV, Selasa (13/8/2013).

Hal lain, lanjut Gita, konvensi Partai Demokrat ini juga diyakini bisa menghasilkan pemimpin yang bisa mengatasi persoalan kesejahteraan di dalam suasana demokrasi dan pluralisme yang dimiliki negeri ini. "Akhirnya saya justru merasa, penduduk Indonesia itu ada 250 juta. Artinya bukan dilihat 250 juta ini bisa memilih saja, tapi mereka juga bisa dipilih. Semakin banyak stok kandidat yang ditampilkan, itu akan semakin menopang semangat demokrasi,” papar Gita.

Lulusan Harvard University ini mengaku tak gentar jika harus berhadapan dengan para kandidat capres dari partai lain yang sudah lebih dulu mendeklarasikan diri, seperti Prabowo Subianto, Wiranto, dan Aburizal Bakrie.

"Saya kagumi mereka semua dan mereka mempunyai kualitas yang luar biasa. Tapi justru itulah keindahan demokrasi, siapa saja boleh bertanding dengan sehat," kata Gita.

Tak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menjelang perhelatan konvensi. Gita mengaku hari-harinya kini lebih diisi dengan diskusi-diskusi informal dengan sejumlah kerabatnya untuk memantapkan langkahnya maju sebagai salah satu kandidat capres.

Majelis Tinggi Partai Demokrat sudah mendekati 11 nama yang dinilai potensial menjadi capres. Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, membeberkan sembilan orang di antaranya. Menurut Ruhut, hanya ada dua nama yang berasal dari kalangan internal Partai Demokrat, yaitu Wakil Ketua Majelis Tinggi Marzuki Alie dan anggota Dewan Pembina, Pramono Edhie Wibowo, yang sempat menjadi KSAD.

Sisanya diisi oleh para tokoh yang pernah atau masih memimpin lembaga negara atau pengusaha. "Selain Marzuki Alie dan Pramono, ada Irman Gusman (Ketua DPD), Chairul Tanjung (pimpinan Trans Corp), Dahlan Iskan (Menteri BUMN), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan), Mahfud MD (mantan Ketua MK), Djoko Santoso (mantan Panglima TNI), dan Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI)," ujar Ruhut saat dihubungi, Senin (12/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com