Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyitaan Aset Robert Tantular Hanya Angin Surga?

Kompas.com - 06/08/2013, 17:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Pengawas Bail Out Bank Century Bambang Soesatyo menganggap pembekuan aset milik terpidana kasus skandal Bank Century, Robert Tantular, yang dilakukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, hanya sebuah pemanis tanpa arti. Pasalnya, Bambang yakin, aset milik Tantular kini banyak diakui oleh pihak ketiga lantaran telat dieksekusi.

"Ngebekuin jutaan dollar yang mana? Dalam laporan kepada kami, hampir seluruh asetnya bermasalah, jadi tak bisa diambil," kata Bambang saat dihubungi pada Selasa (6/8/2013).

Anggota Komisi III DPR ini menyampaikan, tak ada aset milik Robert Tantular di luar negeri yang bisa dibekukan. Sekalipun ada, pemerintah hanya memperkarakan aset yang berada di dalam negeri. Salah satunya adalah sebuah pusat perbelanjaan di daerah Tangerang. Akan tetapi, aset tersebut kini tak bisa dieksekusi lantaran digugat kepemilikannya oleh pihak ketiga.

"Menurut saya, keterangan tersebut tidak lebih hanya hiburan kepada masyarakat. Hanya angin surga," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kemenhuk dan HAM telah meminta pembekuan aset terpidana kasus korupsi Bank Century, Robert Tantular, senilai 16 juta dollar AS di Jersey, Inggris. Permintaan itu disampaikan Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin kepada pihak Kejaksaan Agung Jersey dengan menyampaikan dokumen permintaan bantuan timbal balik atau mutual legal assistance (MLA).

"Di Jersey memang ada info awal, jumlahnya ada 40 juta dollar AS. Tapi, 16 juta dollar AS yang real terdeteksi dan itulah yang kita mohon secara formal melalui MLA minta dibekukan," kata Amir di Jakarta, Selasa.

Kunjungan kerja ke Jersey dilakukan Amir pada 28 Juli 2013 hingga 4 Agustus 2013. Menurut Amir, dalam kunjungan itu, pihak Pemerintah Jersey menyampaikan komitmennya dan dukungan untuk menindaklanjuti permintaan MLA Pemerintah Indonesia terkait kasus Bank Century.

Selain di Jersey, aset terkait kasus Bank Century ini juga diketahui berada di Swiss dan Hongkong. Namun, menurut Amir, tim pemburu aset masih berupaya melakukan penyitaan aset tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com