"Warga yang datang kekelurahan untuk cek DPS juga sepi sih," ujar Syamsudin ketika ditemui, Senin (22/7/2013).
Oleh karena itu, lanjutnya, sampai saat ini, PPS belum menerima laporan kekeliruan data atau aduan belum terdaftar dari warganya.
Sementara itu, PPS lainnya, Budi (40), mengatakan, DPS sedang disebar ke 32 lokasi tempat pemungutan suara (TPS) untuk dicek kembali oleh ketua RT masing-masing. Menurut keterangannya, ada 47 RT dan 8 RW di Kelurahan Kukusan.
"Sekarang sedang diberikan ke masing-masing RT untuk diverifikasi lagi, kita tunggu sampai 2 minggu (terhitung sejak hari ini) laporannya," kata Budi.
Meski demikian, baik Budi maupun Syamsuddin yakin bahwa DPS di kelurahannya telah 95 persen bersih. Pasalnya, PPS sudah bekerja keras untuk mengecek daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang diterima dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada bulan Mei lalu.
Saat itu, kesalahan data, katanya, mencapai 9 persen dan tambahan data sebanyak 10 persen dari 12.000 penduduk di kawasan tersebut. Selain terdapat beberapa data penduduk yang ternyata sudah pindah atau meninggal, Budi banyak menemukan data penduduk yang nama dan alamatnya tidak ditemukan di wilayah kelurahannya.
"Data dulu yang masuk amburadul, sampai 2 bulan ngerjainnya, data tahun 1999 yang dikasih ke kami," ujar Budi.
Syamsudin juga mengaku heran dengan banyaknya kekeliruan dalam data DP4 untuk pemilu 2014. Dia heran karena data lama yang kembali dikirimkan ke PPS.
"Ketika Pemilihan Gubernur Jawa Barat kemarin, data yang salah cuma 1 persen kok," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.