Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Napi Tanjung Gusta, Polri Minta Kerja Sama Masyarakat

Kompas.com - 16/07/2013, 14:21 WIB
Mifthanzi Ariana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta kerja sama masyarakat dalam mengumpulkan kembali narapidana yang kabur dalam peristiwa kerusuhan dan kebakaran Lapas Tanjung Gusta, Medan. Hingga saat ini, tim Kepolisian Daerah Sumatera Utara masih terus menelusuri keberadaan narapidana yang kabur dan menangkapnya kembali.

"Kepada keluarga mohon proaktif untuk meminta para narapidana yang kabur untuk menyerahkan diri," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto dalam konferensi pers di gedung Humas Polri, Selasa (16/7/2013).

Ia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk memberikan informasi ke Polres terdekat apabila mengetahui keberadaan para napi yang melarikan diri.

Hingga kemarin malam, ada 102 napi yang sudah berhasil diamankan, antara lain sebanyak 73 napi berhasil ditangkap oleh polisi, dua orang menyerahkan diri di lapas, dan satu orang menyerahkan diri di Polres Binjai, Medan.

"Kepada para narapidana kita mohon menyerahkan diri," tambahnya lagi.

Seperti diberitakan, kericuhan di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7/2013) petang diduga bermula saat pasokan listrik dan air di lapas terhenti. Para napi kemudian melakukan provokasi hingga timbul kerusuhan di lapas yang akhirnya berujung pada pembakaran. Lima orang tewas dalam peristiwa itu.

Saat situasi kacau inilah, ratusan warga binaan tersebut menggunakan kesempatan untuk kabur setelah sebelumnya diduga menyandera 15 petugas lapas. Mereka yang melarikan diri di antaranya merupakan napi kasus terorisme, narkoba, dan pembunuhan.

Hingga kemarin, Senin (15/7/2013), Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Pol) Ronny Franky Sompie mengatakan, dari data kepolisian, sebanyak 218 napi melarikan diri saat itu, kemudian 78 orang berhasil ditangkap kembali, dan 21 napi menyerahkan diri. Masih ada sekitar 119 napi lagi yang belum kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com