Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Teroris: Video di Youtube Memang Santoso

Kompas.com - 10/07/2013, 15:49 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat teroris, Al Chaidar, memastikan video yang beredar di Youtube adalah wajah buronan teroris Santoso alias Abu Wardah. Santoso yang disebut terlibat sejumlah aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah, merupakan buronan yang paling dicari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

"Ya, saya yakin di video itu memang Santoso yang selama ini dicari Densus 88," ujar Al Chaidar saat dihubungi, Rabu (10/7/2013).

Al Chaidar mengatakan, memunculkan diri di hadapan publik melalui internet memang sering diterapkan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur. Santoso ingin menunjukkan bahwa dalam melakukan aksi teror dirinya tidak sendirian.

"Motivasinya minta bantuan teman-teman yang lain di berbagai tempat. Itu sangat khas memang gaya Mujahidin supaya mereka dianggap enggak berjuang sendirian. Itu menunjukkan kesombongan mereka," terangnya.

Al Chaidar memperkirakan video dibuat belum lama ini di kawasan hutan Tamanjeka, Poso. Dia berharap, detasemen berlambang burung hantu itu dapat lebih mudah menangkap Santoso setelah muncul di Youtube. "Seharusnya makin mempermudah pencarian Densus. Di situ kan ada foto santoso yang terbaru. Mudah-mudahan bisa mempercepat penangkapan," katanya.

Santoso merupakan buronan teroris yang telah lama dicari pihak kepolisian. Santoso selalu disebut-sebut terlibat serangkaian aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah. Pasalnya, dia dipercaya pernah memimpin pelatihan teror di sana. Salah satu keterlibatannya ialah aksi penembakan tiga anggota polisi di BCA, Palu, pada 25 Mei 2011.

Ada pun video yang muncul di Youtube itu bernama "Seruan01" dan diunggah oleh akun Al Himmah pada 7 Juli 2013. Video itu diawali tampilan judul "Risalah kepada umat Islam di Kota Poso" dan tertulis nama Syaikh Abu Wardah Santoso.

Dalam video itu juga tertulis kelompok yang dipimpin Santoso, yakni Mujahidin Indonesia Timur. Bagian awal sempat menampilkan jasad seseorang mengenakan pakaian TNI. Dalam video berdurasi 6 menit 2 detik itu, seseorang yang diduga Santoso mengajak pengikutnya melawan Densus 88 yang selama ini telah menangkap anggota kelompok mereka.

"Antum (Anda) tidak perlu ragu ketika menghadapi Densus 88. Antum harus semangat," ujar seseorang yang diduga Santoso dalam video tersebut.

Video itu terlihat diambil di tengah hutan dengan latar belakang pepohonan rindang. Dia ditemani dua orang yang mengenakan penutup muka dan memegang senjata laras panjang. Adapun Santoso hanya mengenakan pakaian hitam dan memegang senjata api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com