Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Dinamit Hilang, Wakapolri: Semoga Mereka Cuma Salah Ambil Dodol

Kompas.com - 03/07/2013, 13:33 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan, kepolisian terus berupaya mengungkap hilangnya 250 dinamit. Nanan berharap motif pencurian bukan untuk menggunakan dinamit ke tindak kejahatan, melainkan masalah ekonomi.

"Mudah-mudahan mereka (hanya) salah ngambil dodol. Disangkanya dodol makanan, tapi dodol itu (dinamit)," ujar Nanan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2013).

Dinamit merupakan bahan peledak yang biasa digunakan untuk kegiatan pertambangan. Dinamit tersebut berukuran 5 x 20 cm dan berbentuk seperti sosis. Dinamit dikhawatirkan jatuh ke tangan jaringan teroris. Namun, menurut kepolisian, dinamit diduga dicuri oleh bajing loncat.

Kepala Bagian Produksi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri Komisaris Besar Hilman Thayib sebelumnya mengungkapkan, dinamit diperkirakan hilang di kawasan Cisauk, Tangerang, dan Cigudeg, Bogor.

"Lokasi itu wilayah rawan terhadap kasus-kasus bajing loncat," kata Hilman.

Kepolisian telah melakukan dua kali rekonstruksi hilangnya 250 dinamit. Rekonstruksi dilakukan mulai dari pengangkutan dinamit dari PT MNK di Subang, pemberhentian truk di Marunda, Jakarta Utara, hingga tiba di PT Batusarana Persada di Bogor, Jawa Barat. Truk pembawa dinamit itu juga diketahui sempat beristirahat di Cisauk.

Hingga saat ini 15 saksi telah diperiksa. Mereka antara lain sopir dan kondektur truk, dua anggota Brimob, dan pegawai perusahaan.

Sebelumnya, dua truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK Subang, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Dalam perjalanannya, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga total empat truk jalan beriringan.

Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak lainnya dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit. Hasil penyelidikan, bus sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali.

Kemudian, pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilang dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut. Kepolisian menduga, pencurian dinamit dilakukan oleh bajing loncat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com