Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Ketiga Djoko Susilo Beli Rumah Rp 6,35 M Melalui Orang Lain

Kompas.com - 18/06/2013, 18:53 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Istri ketiga Inspektur Jenderal Djoko Susilo, Dipta Anindita, membeli rumah di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melalui seorang notaris bernama Erick Maliangkay. Rumah itu dibeli seharga Rp 6,35 miliar. Hal itu terungkap dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM yang menghadirkan Baharatmo Prawiro Utomo, pemilik rumah tersebut.

Menurut Baharatmo, rumah itu dibeli atas nama Dipta.

"Pada awalnya saya enggak tahu untuk siapa-siapa. Saya pikir itu untuk Pak Erick sendiri. Dia kemudian mengatakan dapat surat kuasa untuk akte jual beli. Waktu itu namanya saya enggak ingat. Namanya itu Dipta Anindita, saya tahu itu setelah surat-surat semua selesai," ujar Baharatmo, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Pembayaran rumah tersebut dilakukan sebanyak tiga kali yaitu Rp 100 juta, Rp 3,50 miliar, dan terakhir Rp 2,8 miliar. Selama pembayaran itu, Baharatmo mengaku tak pernah bertemu Dipta. Dia hanya berurusan dengan Erick, yang diduga orang suruhan Djoko.

"Ketemu harga cocok Rp 6,35 miliar. Sekitar awal Oktober Erik bawa uang," katanya.

Namun, Baharatmo mengatakan, harga akte yang tertera hanya Rp 1,9 miliar. Hakim pun menanyakan perbedaan harga tersebut. Ia mengaku tidak tahu karena akte jual beli yang ditandatanganinya kosong. Kemudian, saksi lain yaitu Aswendi Komuli, notaris yang mengurus surat jual beli rumah tersebut, kebingungan.

"Kemungkinan dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)," katanya.

Sebelumnya, dalam dakwaan Djoko disebut menyamarkan harta yang diduga hasil tindak pidana korupsi dengan mengatasnamakan istri ketiganya, Dipta Anindita. Mantan Kepala Korps Lalu Lintas itu juga disebut membeli lima aset atas nama keluarga Dipta seperti tanah, rumah, hingga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com