Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Mallarangeng Tidak Bawa Bukti ke KPK?

Kompas.com - 29/12/2012, 08:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menantang Rizal Mallarangeng untuk melaporkan temuannya terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Rizal mengaku tidak akan melakukannya dan meminta KPK bekerja sendiri mencari bukti.

"Mencari bukti itu urusan hakim, jaksa, pengacara, sampai KPK. Saya bukan pihak yang memiliki otoritas untuk menyadap," ujar Rizal, Jumat (28/12/2012), dalam jumpa pers di kantor Freedom Institute, Jakarta.

Rizal menuturkan, dia bersama tim independen yang menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek Hambalang hanya berusaha mendudukkan persoalan. Ia pun berusaha membantu publik memahami perkara yang ada berdasarkan hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Rizal juga mengatakan, pemaparan ini tidak lepas dari pengunduran diri Andi Alfian Mallarangeng dari posisi Menteri Pemuda dan Olahraga setelah ditetapkan tersangka oleh KPK.

"Kalau kakak saya tidak begini, nanti orang lain anggap 'lo ngapain, kurang kerjaan'. Nah, dengan mundurnya kakak saya itu, jadi saya juga tidak dituding berlindung di bawah kekuasaan," imbuhnya.

Ia juga mengaku tak menyesal dengan peristiwa yang menimpa kakaknya. Keluarga Mallarangeng mempersilakan proses hukum berjalan. "Kami harap dengan begini, penyidikan KPK bisa lebih tajam," ucapnya.

Seperti diberitakan, sejak dua pekan lalu, Rizal Mallarangeng mulai melakukan jumpa pers secara rutin setiap hari Jumat. Ia membentuk tim khusus yang dinamakannya tim "Elang Hitam" untuk mengusut kasus dugaan korupsi proyek Hambalang senilai Rp 2,5 triliun.

Fakta-fakta pun ditemukan Rizal berdasarkan dokumen audit Badan Pemeriksa Keuangan tahap I atas proyek Hambalang. Rizal menduga ada kekuatan besar di balik kasus ini. Ia juga mulai menyoroti adanya keterkaitan Partai Demokrat dan juga pihak Istana.

Hal ini yang kemudian membuat Demokrat naik pitam. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa menantang Rizal untuk segera menyerahkan bukti-bukti yang didapatnya ke KPK.

Berita terkait dapat diikuti di:
Skandal Proyek Hambalang
Audit Investigasi Hambalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com