Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hercules Ancam Boikot Suara Hanura dan PDI-P

Kompas.com - 14/12/2012, 11:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Hercules berada di tengah-tengah ribuan orang demonstran dari elemen perangkat desa pada Jumat (14/12/2012) yang menuntut segera disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa. Hercules pun mengancam agar dua partai yang menentang itu, yakni Hanura dan PDI-P, tidak dipilih lagi dalam pemilu maupun pilkada.

"Kalau PDI-P dan Hanura tidak mau setujui UU ini, kami akan gerakkan anggota di daerah tidak pilih kader PDI-P dan Hanura di pemilu dan pilkada," kata Hercules, Jumat (14/12/2012), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Hercules mengatakan, pihaknya mendukung ribuan perangkat desa yang saat ini masih terus mengalir ke halaman Gedung Parlemen. Dia mengatakan, demonstran tetap akan menduduki halaman parlemen sampai ada kepastian yang diberikan anggota DPR tenggat waktu pengesahan RUU ini.

"Kami akan menunggu sampai jam berapa pun janji kami terpenuhi. Sebelum ada janji itu, kami tidak akan biarkan seorang pun anggota DPR keluar dari gedung ini," kata Hercules.

Massa diperkirakan akan semakin banyak hingga mencapai 40.000 orang. Ketua Umum Parade Nusantara Sudir Santoso, Jumat (14/12/2012), saat dijumpai di lokasi unjuk rasa, menuturkan, puluhan ribu massa itu terdiri dari sejumlah elemen masyarakat seperti Parade Nusantara, Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi), dan Relawan Pemberdayaan Desa.

Massa saat ini masih berada di halaman Gedung Parlemen. Aparat kepolisian yang awalnya hanya berjaga sekitar 391 personel juga mulai bertambah. Kendaraan taktis seperti water cannon pun sudah disiagakan. Anjing pelacak dan barikade berduri juga sudah disiapkan kepolisian di hadapan para demonstran.

Berita terkait, baca :

Perangkat Desa Serbu DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com