Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semoga yang Terlihat Sapinya, Bukan Menara Eiffel

Kompas.com - 13/12/2012, 14:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Perancis dan China sempat mengundang perdebatan di internal komisi. Perdebatan berlangsung terkait perlu tidaknya kunjungan ke luar negeri dilakukan serta pemilihan negara tujuan. Namun, meski mendapat tentangan, sebagian besar anggota dewan akhirnya berangkat ke dua negara itu.

Wakil Ketua Komisi IV Firman Subagyo mengatakan, lantaran ada perdebatan cukup panjang, akhirnya keputusan berangkat ke Perancis dan China baru ditetapkan dua pekan sebelum waktu keberangkatan. Pada tahap persiapan, Firman menuturkan, dia bersama politisi senior lain di Komisi IV seperti Siswono Yudhohusodo serta M Prakosa sempat memberikan masukan.

"Salah satunya terkait pemilihan negara Perancis. Kami sudah sampaikan kalau Perancis bukanlah negara produsen daging sapi. Masuk 10 besar saja tidak. Seharusnya, ada negara lain yang bisa dikunjungi, yaitu Brasil dan Australia," ujar Firman, Kamis (13/12/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Firman menuturkan, ternak Brasil dan Australia berhasil bebas dari penyakit kuku dan mulut. Kondisi iklim kedua negara itu tidak terlalu jauh berbeda dengan Indonesia. Ia mencontohkan, Australia memiliki pulau karantina hewan berpenyakit kuku dan mulut. Jika sudah dinyatakan bebas terinfeksi, hewan bisa langsung didistribusikan ke dalam maupun luar negeri. Selain itu, Australia juga menjadi contoh yang baik bagi Indonesia yang ingin menuju swasembada daging. Impor terbesar daging di Indonesia berasal dari Australia.

Masukan lainnya yang disampaikan pimpinan komisi yakni soal urgensi jumlah anggota DPR yang diberangkatkan dalam kunjungan kerja itu. "Pertimbangan kami saat itu, kalau di Perancis hanya untuk bertemu otoritas administrasi, cukup kirim staf ahli atau perwakilan dari komisi sebanyak 2-3 orang, tidak perlu banyak-banyak. Di Perancis juga katanya mau ke pemotongan hewan, tapi pasti kondisinya tidak akan semaju Australia," kata politisi Partai Golkar ini.

Namun, saran-saran itu akhirnya tidak diindahkan. Alhasil, pimpinan rombongan tempat memutuskan berangkat ke Perancis dan China. "Yah kami yang sudah tua-tua ini sudah memberikan warning kepada mereka. Mudah-mudahan saja nanti pas pulang yang kelihatan sapinya, bukan menara Eiffel," ucap Firman.

Adapun Komisi IV DPR bidang peternakan dan pertanian melakukan kunjungan kerja ke Paris, Perancis, dan China mulai Selasa (11/12/2012) hingga Jumat (14/11/2012). Kunjungan kerja ini dalam rangka revisi UU 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Total ada 27 anggota DPR dan staf yang terbagi ke dalam dua rombongan untuk pergi ke Perancis dan China. Rombongan ke Perancis dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV dari Fraksi PPP, M Romahurmuzy. Sementara untuk rombongan ke China dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron.

Selengkapnya, baca di topik:
RUU TERNAK, DPR KE PERANCIS DAN CHINA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

    Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

    Nasional
    Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

    Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

    Nasional
    Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

    Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

    Nasional
    Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

    Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

    Nasional
    Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

    Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

    Nasional
    Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

    Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

    Nasional
    Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

    Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

    Nasional
    Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

    Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

    [POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

    Nasional
    Sejarah Hari Buku Nasional

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Nasional
    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    Nasional
    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    Nasional
    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Nasional
    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com