Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Amankan Warga Madiun Terduga Teroris

Kompas.com - 27/10/2012, 14:45 WIB

MADIUN, KOMPAS.com - Tim Densus 88 Antiteror mengamankan seorang warga terduga teroris, Agus Anton Figian (31), di Desa Sewulan Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi di lapangan, Agus Anton ditangkap petugas pada Jumat (26/10/2012) malam sekitar pukul 23.00 WIB di sekitar desanya. Agus Anton diketahui berperan sebagai perakit dan penyandang dana teroris pada sejumlah kasus teror di Tanah Air.

Istri Agus Anton, Rahayu Ningsih, Sabtu (27/10/2012), di rumahnya, mengaku tidak tahu-menanhu tentang penangkapan suaminya tersebut.

"Bapak memang belum pulang dari semalam. Hingga kini juga belum ada kabarnya, bahkan kunci rumah terbawa oleh bapak. Keluarga masih mencarinya," ujar Rahayu kepada wartawan.

Ia mengaku kaget mendengar informasi penangkapan suaminya sebagai terduga teroris dari wartawan. Ia juga tidak percaya jika suaminya terlibat dalam kegiatan teroris.

"Belum ada keterangan apa-apa dari polisi. Saya benar-benar tidak tahu," kata dia. Dari perkawinannya tersebut, Agus Aton dan Rahayu dikaruniai tiga orang anak.

Rahayu menambahkan suaminya sangat pendiam dan tertutup. Meski demikian, ia sangat baik sebagai kepala keluarga. Selama ini Agus Anton bekerja membuka usaha mebel.

Sementara Kabag Operasional Polres Madiun Kompol Bambang Setiyawan saat dihubungi mengaku belum mengetahui detail dengan kejadian di wilayah hukumnya tersebut.

"Saya memang sudah mendengar informasi itu, namun belum ada laporannya," ujar Kompol Bambang Setiyawan singkat di telepon selulermya.

Biasanya, lanjut dia, jika ada kejadian seperti itu tim khusus antiteror memang tidak melakukan koordinasi dengan polres setempat. Baru setelah itu ada laporannya ke Kapolres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com