JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengamankan Ibrahim alias Salman dan Abu Bakar saat razia di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (19/10/2012). Keduanya diketahui mengikuti pelatihan militer di kawasan Gunung Biru, Poso.
"Saat ini ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik di sana. Hal ini terungkap dari pemeriksaan awal bahwa dua ini merupakan orang yang ikut kegiatan-kegiatan yang bentuknya pelatihan teror," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2012).
Saat razia di Kelurahan Madale, Kecamatan Poso Kota Utara, polisi menemukan kertas berisi berita dari internet. Berita yang mereka cetak tersebut mengenai berita polisi Poso yang ditemukan tewas, berita surat tantangan kepada Densus 88, dan berita pemindahan Abu Bakar Ba'asyir ke Nusakambangan.
Salman diketahui asal Banyumas (Jawa Tengah) dan Abu Bakar asal Mawomba, Kecamatan Tojo Barat, Sulawesi Tengah. Keduanya termasuk dalam kelompok teror yang diduga kuat bertanggung jawab atas peristiwa tewasnya dua anggota polisi dan sejumlah ledakan di Poso, Sulawesi Tengah. Namun, Boy mengatakan, Polisi belum dapat menyimpulkan S dan AB terlibat pada peristiwa itu.
"Kita belum memiliki bukti cukup dengan dua persitiwa terhadap dua orang ini. Baru terkait dengan keikutsertaan keduanya dalam pelatihan teror di daerah Gunung Biru, terusan Dusun Tamanjeka," tandasnya.
Kelompok teror ini, menurut Boy. juga terkait jaringan teroris Badri Hartono (45). Badri merupakan pemimpin kelompok Al-Qaeda Indonesia yang ditangkap September lalu di Solo.
"Perkembangan kelompok ini berkait dengan terdahulu kita tangkap, khusunya Badri Hartono Cs. Sangat erat kaitannya dan diantara mereka memiliki bisa saja latar belakang berbeda, atau organisasi beda, tapi punya kesamaan. Tujuan mereka pelatihan dan melakukan aksi," papar Boy.
Seperti diketahui, sebuah bom meledak sebanyak dua kali di Pos Lalu Lintas Kepolisian Poso, Senin (22/10/2012) pagi. Akibat ledakan tersebut, anggota Lalu Lintas Kepolisian Poso Bripda Rusliadi dan Muhammad Akbar, seorang Satpam Bank Rakyat Indonesia terluka.
Sebelumnya, ledakan juga terjadi di depan rumah pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Okri Mamuaya, di Kelurahan Kawua, Poso Kota Selatan, Selasa (9/10/2012) sekitar pukul 20.15. Di hari yang sama, ledakan terjadi pukul 21.15 WIT di sekitar Komplek Pertigaan Gereja Imanuel Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso.
Namun kepolisian belum dapat menyimpulkan serangkaian peristiwa tersebut terkait dua anggota polisi Poso yang ditemukan tewas di kawasan Tamanjeka, Poso, Selasa (16/10/2012). Peristiwa tersebut diduga melibatkan jaringan teroris yang kerap melakukan pelatihan militer di Poso. Dua buron teroris Santoso dan Taufik Bulaga alias Upik Langawa diduga ikut berperan pada aksi teror itu. TNI, tim Mabes Polri, dan Polda setempat telah dikerahkan untuk mengungkap peristiwa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.