Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar: Wajar, Popularitas Ical di Bawah JK

Kompas.com - 22/10/2012, 12:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menilai wajar jika popularitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie masih belum bisa menyaingi mantan wakil presiden yang juga mantan Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla (JK). Tantowi mengatakan, partainya akan terus melakukan upaya untuk mendongkrak popularitas Ical yang telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden 2014.

"Wajarlah kalau elektabilitas Pak JK masih di atas Aburizal Bakrie karena beliau kan pernah jadi wapres, pernah jadi capres, dan sekarang sebagai Ketua PMI," ujar Tantowi, Senin (22/10/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

Namun, ia meyakini, elektabilitas Ical akan terus merangkak naik. "Akan terus naik seiring dengan program-program sosialisasi berbasis kekaryaan yang terus kita gulirkan, baik melalui Golkar secara struktural maupun perorangan melalui jaringan sahabat Aburizal Bakrie," ujar Tantowi lagi.

Berdasarkan survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS), tingkat kepopuleran, kesukaan, hingga keterpilihan Ical masih terbilang rendah. Popularitas Jusuf Kalla masih yang teratas dengan 95,88 persen. Di posisi selanjutnya, Aburizal Bakrie 90,09 persen, Priyo Budi Santoso 80,37 persen, Akbar Tanjung 80,17 persen, Fadel Muhammad 50,37 persen, Agung Laksono 46,63 persen, Hajriyanto Y Thohari 35,42 persen, dan Sharif Cicip Sutarjo 31,96 persen.

Sementara itu, untuk kesukaan (akseptabilitas) terhadap tokoh Golkar, Jusuf Kalla kembali tertinggi dengan 70 persen. Selanjutnya, Priyo Budi Santoso 49 persen, Aburizal Bakrie 45 persen, Akbar Tandjung 40,84 persen, Fadel Muhammad 35,6 persen, Agung Laksono 32,89 persen, Hajriyanto Y Tohari 23,64 persen, dan Syarif Cicip Sutarjo 19,71 persen.

Dari segi keterpilihan terhadap tokoh Golkar, nama Jusuf Kalla lagi-lagi masih teratas dengan 22,42 persen. Selanjutnya, Aburizal Bakrie 16,32 persen, Priyo Budi Santoso 12,24 persen.

Survei ini dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dan dilaksanakan pada 15 September hingga 15 Oktober 2012. Jumlah sampel yang digunakan ialah 1.070 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara itu, survei Prisma Resource Center yang melibatkan 2.300 responden tentang preferensi masyarakat terhadap kandidat capres yang ada, nama Ical juga kalah dibandingkan kandidat dari calon-calon lainnya. Dalam survei ini, nama Prabowo masih yang teratas dari segi tingkat keterpilihan yang mencapai 20,8 persen. Berikutnya, bakal calon presiden dari Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie yang dipilih 6,1 persen, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dipilih 5 persen responden. Posisi keempat ditempati Wiranto dengan 3,4 persen, Anas Urbaningrum dan Hatta Rajasa 2,6 persen, Sri Mulyani 1,8 persen, dan Ani Yudhoyono 1,4 persen. Adapun yang belum menjawab berjumlah 45,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com