NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhohono meminta pihak berwenang melakukan investigasi terhadap peristiwa tenggelamnya kapal feri KMP Bahuga Jaya di Perairan Selat Sunda, Rabu (26/9/2012), yang menewaskan setidaknya tujuh orang.
"Saya minta investigasi dilaksanakan, karena menurut laporan yang saya terima, kapal kita memang ditabrak oleh kapal Singapura," kata Presiden di New York, Jumat (28/8/2012) waktu setempat, dalam jumpa pers dengan para wartawan Indonesia sebelum bertolak menuju Jakarta.
Menurut laporan yang diterimanya setelah berbicara melalui saluran komunikasi dengan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, kata Presiden, tujuh dari ratusan penumpang kapal tidak berhasil diselamatkan.
"Saya kejar lagi, mengapa yang tujuh orang tidak bisa diselamatkan? Menurut investigasi awal memang yang lain menggunakan pelampung dan kemudian mengikuti arahan, mungkin ada kepanikan tertentu sehingga tidak bisa diselamatkan bersama yang lain," ujarnya.
Berdasarkan laporan, Presiden mengatakan asuransi sudah diberikan baik kepada pemilik mobil yang tenggelam maupun kepada keluarga yang mengalami musibah.
"Saya ingin hukum ditegakkan, kompensasi diberikan, dan segala sesuatunya harus dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya," tegasnya.
Feri KMP Bahuga Jaya tenggelam dekat Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, sekitar empat mil dari pelabuhan penyeberangan itu, saat berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.