Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Palu

Kompas.com - 28/09/2012, 06:47 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terus mengejar jaringan teroris yang menamakan kelompoknya Al Qaeda Indonesia. Densus menangkap Wendy Febriangga di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tenggara, Kamis (27/9/2012).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar membenarkan adanya penangkapan tersebut. "Penangkapan terhadap yang diduga terkait kasus teror atas nama Hasan alias Wendy. Di KTP atas nama Wendy Febriangga," kata Boy melalui pesan singkat, Jumat (28/9/2012) pagi ini.

Boy menambahkan, Hasan diduga kuat terlibat dalam jaringan Al Qaeda Indonesia pimpinan Badri Hartono (45) alias Toni. Hasan memiliki kemampuan merakit bom seperti Badri. Bahkan, ia disinyalir ikut membuat bom pipa, yang sebelumnya ditemukan Densus 88 saat penangkapan dan menggeledah sebuah rumah di Solo, Sabtu (22/9/2012) lalu.

"Dia ikut membuat bom pipa di rumah Rudi Kurnia Putra alias Pak Tuwek bersama-sama dengan Barkah Nawasaputra alias Wawa alias Nawa alias Robot dan Anggri," terang Boy.

Seperti diketahui, Rudi Kurnia (45) merupakan terduga teroris asal Surakarta, Jawa Tengah, yang ditangkap di depan Solo Square saat dirinya baru turun dari bus tujuan Cilacap, Sabtu (22/9/2012) dini hari. Tak lama setelah menangkap Rudi, Densus meringkus Badri (45) sekitar pukul 05.30 pagi di Jalan Belimbing yang berada tak jauh dari rumahnya.

Belakangan Badri diketahui sebagai pemimpin kelompok jaringan teroris itu. Badri melakukan perekrutan anggota baru dan juga merakit bom. Sama seperti Badri, Rudi juga diduga melakukan perekrutan anggota baru dan mengikuti pelatihan di Poso. Bahkan, Rudi menyimpan tiga bom yang sudah jadi di rumahnya. Setelah menangkap Rudi dan Badri, Densus menangkap enam lainnya di Solo, termasuk Barkah.

Setelah pemeriksaan, dua orang yang ditangkap di rumah Kamedi, yakni Nopem Biarso (46) dan Indra Vitrianto (35), dilepas karena tak terkait. Sementara Anggri (18) adalah terduga teroris muda yang ditangkap di Kalimantan Barat pada Sabtu (22/9/2012). Dengan ditangkapnya Hasan alias Wendy, Densus 88 tercatat telah meringkus 16 terduga teroris dari jaringan ini. Satu lainnya yakni Joko Tri Priyanto (45) atau Joko Parkit di rumah kerabatnya, Mondokan, Kecamatan Laweyan, Solo, Minggu (23/9/2012). Densus juga memboyong istri Barkah, yakni SR, yang diduga mengetahui rencana aksi teror bom.

Sementara Muhammad Thorik (32) dan Yusuf Rizaldi (41) menyerahkan diri setelah terjadi ledakan bom rakitan di sebuah rumah Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Terduga teroris ikut jadi korban pada ledakan tersebut, yakni Wahyu Ristanto alias Anwar, yang akhirnya meninggal dunia di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012), akibat luka bakar serius di bagian wajah dan lehernya.

Adapun Thorik menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore, dan Yusuf Rizaldi (42) alias Abu Toto ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (12/9/2012) sekitar pukul 13.30. Densus 88 juga menggeledah rumah kontrakan Yusuf di Bojong Gede, Bogor, Senin (10/9/2012).

Di sana polisi menemukan bahan peledak yang serupa dengan bahan-bahan yang ditemukan di Tambora dan Depok. Tempat tersebut juga diketahui merupakan markas kelompok Thorik untuk menyimpan dan merakit bom. Di Bojong Gede, polisi memboyong Arif. Setelah itu, dua terduga teroris ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/9/2012) siang. Keduanya yakni Jodi (33) dan Abay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Nasional
    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Nasional
    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

    Nasional
    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

    Nasional
    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

    Nasional
    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com