CIREBON, KOMPAS.com — Secara umum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima dan menyambut baik rekomendasi Musyarawah Besar Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama dan berjanji akan menindaklanjutinya. Salah satunya adalah rekomendasi soal korupsi.
Yudhoyono menyatakan, pemerintah sudah bertekad untuk konsisten dan konsekuen dalam pemberantasan korupsi. Tidak ada istilah tebang pilih karena pemerintah akan memberantas korupsi tanpa pandang bulu.
Rekomendasi tersebut diserahkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat Yudhoyono hendak memberi pengarahan pada Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/9/2012). Yudhoyono tiba di Gelanggang Olahraga Ponpes Kempek pukul 10.00 WIB.
Yudhoyono didampingi Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, antara lain Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Joko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Juga tampak Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie.
Menurut Yudhoyono, rekomendasi Munas NU tersebut sama persis dengan yang sedang dibahas pemerintah, tetapi tetap ada perbedaan konsepsi atau data Munas NU dengan data pemerintah. "Ini rekomendasi yang konstruktif karena menyangkut sejumlah masalah yang dihadapi oleh Indonesia, antara lain persoalan politik, ekonomi, sosial budaya dan internasional," kata Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.