Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngadu Dipukul Guru, KS Sempat Diancam

Kompas.com - 07/06/2012, 12:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - KS (14), siswa kelas dua SMP 287, Makasar, Jakarta Timur sempat mendapat ancaman dari alumni sekolah. Ia diancam karena mengadukan tindak pemukulan yang dilakukan Herman Hasibuan (56), salah satu gurunya yang berujung pada laporan kepolisian.

Hal tersebut diungkapkan Niken Saptono, ibunda KS saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/6/2012) pagi. Ia mengungkapkan kekecewaannya karena, puterinya tersebut sempat mendapat ancaman saat pulang sekolah kemarin.

"Kan KS sudah mulai masuk sekolah. Cuma kemarin sempat ada ancaman dari anak-anak alumni gitu, agak nggak nyaman di-bully gitu ya, minta dijemput terus itu sama saya," ujarnya.

Niken melanjutkan, orang yang melakukan ancaman rupanya tidak suka jika KS melakukan hal yang dianggap berlebihan dengan melaporkan tindak kekerasan sang guru terhadap dirinya. Hal tersebut terlihat dari perkataan mereka saat mengancam KS.

"Iya, ngapain sih lu ngadu-ngadu, ngapain sih pake lapor-lapor, cari perhatian saja. Lihat saja nih tanggal mainnya, gitu katanya," ujar Niken menurut cerita yang disampaikan anaknya.

Pihak sekolah pun tak menampik adanya ancaman yang dilakukan beberapa orang alumni sekolah tersebut. Kepala sekolah SMP 287, Makasar, Jakarta Timur, Sobiru mengatakan, pihaknya telah menginventarisir identitas orang yang memberikan ancaman.

"Itu hanya anak-anak saja spontan, anaknya sudah saya panggil, suruh diinventarisir, siapa yang memberikan ancaman," ujarnya saat dihubungi terpisah.

Sobirun menegaskan, yang paling penting, kasus yang menyita tenaga para guru serta seluruh pihak di sekolah beberapa waktu terakhir ini bisa diselesaikan dalam koridor damai. Tinggal, pihak sekolah melakukan langkah agar jajaran gurunya tidak mengulangi kekerasan serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com