JAKARTA, KOMPAS.com - KS (14), siswa kelas dua SMP 287, Makasar, Jakarta Timur sempat mendapat ancaman dari alumni sekolah. Ia diancam karena mengadukan tindak pemukulan yang dilakukan Herman Hasibuan (56), salah satu gurunya yang berujung pada laporan kepolisian.
Hal tersebut diungkapkan Niken Saptono, ibunda KS saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/6/2012) pagi. Ia mengungkapkan kekecewaannya karena, puterinya tersebut sempat mendapat ancaman saat pulang sekolah kemarin.
"Kan KS sudah mulai masuk sekolah. Cuma kemarin sempat ada ancaman dari anak-anak alumni gitu, agak nggak nyaman di-bully gitu ya, minta dijemput terus itu sama saya," ujarnya.
Niken melanjutkan, orang yang melakukan ancaman rupanya tidak suka jika KS melakukan hal yang dianggap berlebihan dengan melaporkan tindak kekerasan sang guru terhadap dirinya. Hal tersebut terlihat dari perkataan mereka saat mengancam KS.
"Iya, ngapain sih lu ngadu-ngadu, ngapain sih pake lapor-lapor, cari perhatian saja. Lihat saja nih tanggal mainnya, gitu katanya," ujar Niken menurut cerita yang disampaikan anaknya.
Pihak sekolah pun tak menampik adanya ancaman yang dilakukan beberapa orang alumni sekolah tersebut. Kepala sekolah SMP 287, Makasar, Jakarta Timur, Sobiru mengatakan, pihaknya telah menginventarisir identitas orang yang memberikan ancaman.
"Itu hanya anak-anak saja spontan, anaknya sudah saya panggil, suruh diinventarisir, siapa yang memberikan ancaman," ujarnya saat dihubungi terpisah.
Sobirun menegaskan, yang paling penting, kasus yang menyita tenaga para guru serta seluruh pihak di sekolah beberapa waktu terakhir ini bisa diselesaikan dalam koridor damai. Tinggal, pihak sekolah melakukan langkah agar jajaran gurunya tidak mengulangi kekerasan serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.