Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Beli Pesawat Presiden Lebih Efisien

Kompas.com - 09/02/2012, 16:51 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Sekretariat Negara (Kemsesneg) menegaskan, pembelian pesawat Kepresidenan 737-800 Boeing Business Jet 2 seharga 91 juta dollar AS lebih efisien ketimbang mencarter pesawat komersil. Penghematan keuangan negara mencapai 388,5 juta dollar AS dalam kurun waktu 35 tahun.

Saat ini, biaya carter pesawat kepresidenan per tahun mencapai sekitar 18 juta dollar AS atau sekitar Rp 162 miliar. Dalam lima tahun, biaya carter pesawat dengan memperhitungkan kenaikan tarif 10 persen per tahun, kata Lambock, mencapai 89,5 juta dollar AS.

Sementara itu, ketika memiliki pesawat, penghematan yang dapat dilakukan selama 5 tahun mencapai 32.136.121 dollar AS. Rinciannya, pembelian pesawat 91.209.560 dollar AS, biaya perawatan dan operasional 36.533.357 dollar AS, biaya depresiasi 10.423.949 dollar AS. Jika ditotal, angka ini mencapai 138.166.867 dollar AS.

"Namun, kami memiliki aset pesawat atau nilai buku sebesar 80.785.610 dollar AS. Dengan demikian, penghematan selama lima tahun mencapai 32.136.121 dollar AS," kata Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara Lambock V Nahattands di Kemsesneg, Jakarta, Kamis (9/2/2012).

Lambock pun menjelaskan perhitungan penghematan yang bisa dilakukan selama 35 tahun. Acuan usia penggunaan pesawat selama 35 tahun didasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan KM.05 Tahun 2006 bahwa usia pesawat yang diizinkan terbang adalah 35 tahun. Biaya carter pesawat selama 35 tahun diperkirakan mencapai 849.266.674 dollar AS.

Sementara itu, biaya perjalanan pesawat kepresidenan selama 35 tahun diperkirakan mencapai 436.325.992. Angka ini terdiri dari biaya pembelian pesawat 91.209.560 dollar AS, biaya perawatan dan operasional 283.512.858 juta dollar AS, dan biaya depresiasi pesawat 88.603.573 dollar AS.

"Setelah 35 tahun, aset pesawat atau nilai bukunya menjadi 2.605.987 dollar AS. Dengan demikian, nilai penghematan mencapai 388.546.669 dollar AS," kata Lambock.

Pesawat 737-800 tiba di Tanah Air pada Agustus 2013. Pesawat ini dapat dipergunakan hingga tahun 2048.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com