Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Dapat Untung, Rakyat Tambah Buntung

Kompas.com - 14/10/2011, 21:50 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI tidak hanya memperjuangkan emansipasi dan partisipasi di bidang politik. Cita-cita itu harus juga memperjuangkan emansipasi yang tidak pernah lepas dari semangat kebangsaan salah satu prinsip Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian diungkapkan pengamat politik Yudi Latief saat memberikan kata sambutan dalam acara Peluncuran Persaudaraan Alumni HMI di Jakarta, Jumat (14/10/2011).

Menurut dia, untuk mengaktualisasikan semangat keadilan sosial itu, Indonesia harus menjadi negara kesejahteraan yang dapat mengelola kekayaan bersama demi kemakmuran rakyat.

"Negara kesejahteraan juga diharapkan bisa memberi kesempatan bagi semua warga untuk mengembangkan dirinya melalui akses pendidikan bagi semua, perluasan kesempatan, serta jaminan sosial sebagai jaring pengaman sosial dan memperkokoh sendi kebangsaan negara," ujar Yudi.

Namun, dalam konteks memperkokoh sendi kebangsaan tersebut sangat ditentukan oleh integritas dan mutu para penyelenggara negara yang didukung rasa tanggung jawab yang besar.

Yudi menilai, pemerintah harus memberlakukan prinsip "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing" dalam setiap upaya mewujudkan keadilan bagi masyarakat Indonesia. "Maka, tidak sepantasnya, pejabat negara cuma mau mendapat untung dengan membiarkan rakyatnya terus buntung," tuturnya.

Oleh karena itu, dikatakan Yudi, sudah saatnya Indonesia sadar bahwa masa panjang ketika kekayaan alam tidak membawa kemakmuran itu sudah berlalu.

Ia menilai, ketidakadilan dalam penguasaan sumber daya dan kesempatan merupakan penyebab kekayaan alam tidak pernah mendatangkan berkah bagi rakyat saat ini.

"Jadi, kita harapkan dengan pemenuhan imperatif moral sila keadilan sosial ini, penderitaan panjang rakyat Indonesia untuk keluar dari belenggu kemiskinan bisa menemukan impian indah, seperti sebuah negeri yang berlimpah kebajikan dengan rida Tuhan," kata Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com