Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patroli TNI AL dan India di Selat Malaka

Kompas.com - 26/09/2011, 20:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Patroli terpadu (coordinated patrol) TNI-AL dan Angkatan Laut India dimulai di Belawan, Sumatera Utara, Senin (26/9/2011).

Komandan Satuan Kapal Penyapu Ranjau Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatran Koarmabar), Letnan Kolonel Laut (P) Heribertus Yudho Warsono, sebagai Dansatgas Patroli Terkoordinasi India dan Indonesia (Patkor Indindo) ke-18 tahun 2011, menerima perwakilan Angkatan Laut India di Belawan.

Muhibah mengawali Patkor Indindo, ditandai dengan kedatangan Kapal Perang Angkatan Laut India yaitu Indian Navy Ship (INS) Mahish L 15 dan INS Bangaram T 65, dengan Commander Yasho Vijay Joshi sebagai Komandan Satgas Angkatan Laut India.

Dansatran Koarmabar Letkol Laut (P) H Yudho Warsono mengatakan bahwa, Indonesia dan India mempunyai sejarah panjang dalam hal hubungan baik sebagai negara tetangga. Angkatan Laut kedua negara mempunyai tanggung jawab dalam pengamanan laut bersama, khususnya perairan internasional Selat Malaka.  

"Melalui kegiatan Patroli Terkoordinasi TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut India ini, diharapkan perairan Selat Malaka terbebas dari berbagai ancaman dan gangguan keamanan laut antara lain perompakan, penyelundupan, illegal logging, dan pencemaran," kata Yudho Warsono.            

Patkor Indindo ke-18/2011 rencananya akan berlangsung selama 30 hari, dan akan ditutup di Port Blair India. Dalam kegiatan pengamanan perairan Selat Malaka, TNI Angkatan Laut  melibatkan unsur Kapal Republik Indonesia (KRI) Silas Papare-386  dan Pesawat udara Patroli Maritim P-850.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com