Polri: Tanda Tangan Imam Dipalsukan

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil penyelidikan kepolisian menemukan bahwa tanda tangan Imam Supriyanto dalam surat pengunduran diri dari kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, diduga kuat dipalsukan. Imam adalah mantan pengurus YPI yang melaporkan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.

"Diduga kuat tanda tangannya palsu," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di DPR, Senin (20/6/2011), ketika ditanya mengenai perkembangan penyelidikan laporan Imam.

Boy mengatakan, penyidik belum dapat memastikan siapa yang menantandatangani surat itu dan siapa yang memerintahkan. Penyidik Bareskrim, kata Boy, akan memeriksa Panji Gumilang, pendiri YPI, pada Kamis (23/6/2011), untuk mengonfirmasi hasil penyelidikan selama ini. "Sebagai saksi," kata Boy.

Seperti diberitakan, Imam melaporkan Panji setelah namanya dicoret dalam kepengurusan YPI. Dia merasa tidak pernah menandatangani surat pengunduran diri. Sebelumnya, Imam tercatat sebagai salah satu pendiri YPI.

Menurut Imam, namanya dicoret setelah ia keluar dari Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 pimpinan Panji. Imam mengaku pernah 20 tahun bergabung dengan NII KW 9 pimpinan Panji dengan jabatan terakhir Menteri Peningkatan Produksi di NII.