Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengkel, Marzuki Alie Kritik Wartawan!

Kompas.com - 16/06/2011, 16:11 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Dalam kondisi didesak oleh puluhan aktivis mahasiswa dari dua organisasi, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mewakili ratusan peserta aksi yang menghadangnya, Ketua DPR Marzuki Alie membeberkan semua unek-unek yang menimpanya.

Salah satunya, Marzuki Alie mengungkapkan kejengkelannya terhadap sikap wartawan, baik cetak maupun elektornik, yang setiap hari mangkal di Gedung DPR Jakarta.

Marzuki mengatakan, wartawan yang setiap hari mangkal di DPR banyak yang tak menggunakan etika. "Saya sampaikan yang sebenarnya, wartawan yang ada setiap harinya mangkal di gedung Dewan, sudah tak punya etika lagi," ujarnya.

Marzuki mengaku, dirinya sudah sering memperingatkan wartawan yang sembarangan masuk ke kantor Dewan. "Masuk ruangan sembarangan, tanpa izin, duduknya juga tak sopan, kaki kadang diangkat ke atas kalau duduk," katanya.

Kalau diperingatkan, kata Marzuki, mereka menjawab sudah bertahun-tahun menempati kantor wakil rakyat tersebut. "Pernah saya peringatkan, karena sembarangan masuk ruangan, duduk kakinya di atas, jelas tidak sopan, malah bilang, saya sudah lama mangkal di Dewan," kata Marzuki menirukan perkataan wartawan yang diperingatkannya.

Lebih lanjut, Ketua DPR juga menyampaikan bahwa tak jarang media yang membesar-besarkan persoalan. "Seperti pemberitaan soal kolam renang di gedung Dewan yang baru. Sebenarnya, bukan Dewan yang minta, tetapi Dewan hanya mengusulkan bahwa kalau gedung Dewan dibangun berlantai-lantai, harus ada air di tengah-tengah sebagai antisipasi kalau terjadi kebakaran," paparnya.

Hampir semua perhotelan yang memiliki banyak lantai pasti di tengah-tengah lantai ada air sebagai antisipasi kalau nantinya ada kebakaran di gedung tersebut. "Kalau gedung Dewan akan dibangun banyak lantainya, jelas (air) harus ada. Agar juga bisa dimanfaatkan, juga bisa dijadikan kolam renang. Itu usulan Dewan saat rapat," katanya.

Keesokan harinya, kata Marzuki, semua media Nusantara sudah menulis bahwa Dewan minta kolam renang. "Ini kan sudah tidak benar. Akhirnya, publik menyalahkan saya selaku Ketua DPR. Padahal dalam pembangunan gedung Dewan itu buka inisiatif Dewan, tapi Kementerian PU," katanya.

Lebih lanjut Marzuki berharap media tidak hanya memberitakan hal yang jelek-jelek tentang kinerja Dewan, tapi yang bagus juga harus dipublikasikan. "Mari kita bangun Indonesia itu lebih baik, dengan sistem yang baik. Dukung rencana strategis yang saya rancang tentang sistem kinerja Dewan ke depan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com