Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Ancaman Terbesar Ekosistem Laut

Kompas.com - 15/06/2011, 16:34 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Kekayaan hayati laut Indonesia, yang merupakan pusat keaneragaman hayati laut dunia, terus mengalami ancaman dalam beberapa dekade terakhir. Ancaman terbesar datang dari manusia yang seharusnya menjaga kelestarian salah satu sumber utama penghidupan ini.

Dari data penelitian  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) secara berkesinambungan terungkap, kerusakan terumbu karang di Indonesia yang merupakan salah satu komponen penting ekosistem laut kini telah mencapai 70 persen.

"Lima persen saja yg masih sangat baik, hanya 25 persen yang baik, dan 70 persen rusak," ujar Agus Dermawan, Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Kompas.com di Jakarta, pekan lalu.

Kerusakan parah disebabkan perilaku manusia yang mengeksploitasi laut secara membabi buta tanpa memedulikan aturan. "Ancaman lokal dari pembangunan pesisir, mangrove dibabat dan dibangun tambak-tambak, terjadi over fishing dan destructive fishing," ujar Agus.

Dampak penurunan kualitas dan kesuburan perairan berpengaruh pada produksi ikan itu sendiri dan kerusakan ekosistem. "Akibat ulah manusia, terjadi coral bleaching, struktur karang tinggal kalsium saja, sementara hewan karangnya sudah habis semua," tutur Agus.

Untuk mengurangi kerusakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan kini terus mengembangkan zona kawasan konservasi. Pemerintah menargetkan pada 2014  kawasan seluas 13,5 juta hektar  masuk wilayah konservasi.

Untuk mengoptimalkan upaya konservasi ini, pemerintah menerapkan formula baru, yakni konservasi yang tidak hanya melindungi spesies, tetapi juga memberi kesejahteraan kepada masyarakat.

"Kawasan konsevasi bukan berarti masyarakat tidak boleh menangkap ikan, melainkan kami atur zonasinya. Ikan berkembang biak dan masyarakat bebas menangkap ikan," papar Agus.

Kawasan konservasi multifungsi yang dikembangkan di Indonesia juga memberikan ruang untuk berbagai peruntukan, yakni rekreasi, wilayah binaan rumput laut, area perlindungan terumbu karang, dan daerah tangkapan ikan. Saat ini dibutuhkan kesadaran warga sekitar kawasan konservasi dan masyarakat pada umumnya, untuk bersama-sama menjaga kelestariannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com